Badai Salju di AS, 50 Warga Lebih Tewas
- Departemen Transportasi Virginia
VIVA Dunia – Amukan badai salju yang melanda negara bagian New York, menewaskan puluhan orang di Amerika Serikat selama akhir pekan Natal. Insiden tersebut menimbulkan kesengsaraan bagi negara bagian tersebut.
Selain itu, ada beberapa keluarga yang terperangkap selama berhari-hari akibat badai salju itu. Jumlah kematian sejauh ini mencapai lebih dari 50 orang, setelah pejabat mengkonfirmasi ada tiga kematian lagi di Erie County, New York barat.
"Departemen kepolisian memperkirakan jumlah itu akan meningkat," cuit Byron Brown, walikota Buffalo, kota terbesar di wilayah tepi danau, yang telah lumpuh selama lima hari oleh timbunan salju setinggi dada dan pemadaman listrik.
Melansir dari NDTV, Rabu, 28 Desember 2022, Kathy Hochul, Gubernur Negara Bagian New York menggambarkan dampak badai tersebut seperti zona perang.
"Tentu saja ini adalah badai salju paling parah di abad ini," kata Hochul kepada wartawan.
Saat suhu anjlok, beberapa penduduk yang melarikan diri dari rumah mereka membeku terjebak di jalan raya, dan tidak dapat diselamatkan.
Masalahnya lainnya diperparah ketika beberapa daerah tidak dapat diakses oleh ambulans selama puluhan jam, dan ganasnya badai salju mengharuskan penyelamat untuk tidak bertindak demi keselamatan diri mereka sendiri.
Salah satu warga Buffalo berusia 22 tahun, Anndel Taylor, dinyatakan meninggal di mobilnya setelah terjebak dalam perjalanan pulang kerja. Sebuah video yang dikirim oleh Taylor dan di-posting oleh saudara perempuannya menunjukkan kendaraannya tertutup salju hingga ke jendelanya.
Petugas tanggap darurat saat mencoba menyelamatkannya tidak berhasil dan menemukannya tewas 18 jam kemudian.
"Kemungkinan karena keracunan karbon monoksida," kata keluarganya di Carolina Utara kepada stasiun TV lokal WSOC-TV.
Layanan Cuaca Nasional memperkirakan area bersalju terisolasi di New York barat pada hari Selasa, 27 Desember 2022, tetapi pencairan salju saat ini sudah terlihat.
Jeda suhu yang lebih hangat sekitar 50 derajat Fahrenheit (10 derajat Celcius) diperkirakan terjadi pada akhir pekan, meskipun para pejabat memperingatkan bahwa salju yang mencair dapat mengakibatkan banjir kecil.
Cuaca ekstrem selama akhir pekan mengirim suhu di bawah titik beku di semua negara bagian AS, termasuk di komunitas Texas di sepanjang perbatasan Meksiko, di mana beberapa migran yang datang berjuang untuk menemukan tempat berlindung.