Tunjukan Bungkus Permen Karet Bentuk Mr P ke Muridnya, Guru Ini Dipecat

Ilustrasi permen karet.
Sumber :
  • Pixabay/giesje

VIVA Dunia – Ada-ada saja ulah seorang guru SMA di Florida, Amerika Serikat. Ia dipecat setelah dituduh menunjukkan murid-muridnya bungkus permen karet berbentuk alat kelamin pria alias penis seperti yang dilansir Daily Mail.

Implikasi Ketergantungan pada Kecerdasan Buatan terhadap Proses Pembelajaran

Guru yang bernama Joanna Herring dari McArthur High School ini mengaku bahwa permen karet tersebut diberikan oleh seorang siswa baru. Rupanya kelakuan Herring bukan hanya memperlihatkan bungkus permen karet mirip penis.

Pengaduan distrik mengungkapkan sejumlah daftar tuduhan kepada wanita berusia 56 tahun ini mencakup meneriaki siswanya, membuat pernyataan yang tidak sensitif secara rasial, sering datang terlambat ke kelas, gagal memposting nilai murid tepat waktu, dan melewatkan pertemuan orang tua murid-guru.

Polisi Panggil Guru BP hingga Wali Kelas soal Dugaan Perundungan Siswa SMA Negeri di Jaksel

Ilustrasi guru.

Photo :
  • Freepik/pressfoto

Herring mengajukan banding atas pemecatannya ke Divisi Audiensi Administratif dalam upaya mendapatkan kembali pekerjaannya. Dalam petisinya, Herring membantah sederet tuduhan tersebut. 

Ganjar Sebut Pemecatan Jokowi Sudah Tepat Waktunya

“Tidak ada alasan untuk pemutusan hubungan kerja Termohon oleh Dewan Sekolah Broward County,” begitu bunyi petisi tersebut. 

Selama ini, Herring memang bergabung dengan Persatuan Guru Broward dan telah bekerja di distrik tersebut sejak tahun 2007. 

Menurut pengaduan yang menyebabkan pemecatan Herring, tuduhan perilaku tidak pantas itu terjadi di tahun ajaran 2021-2022. 

“Siswa melaporkan bahwa Herring menunjukkan kepada kelas sebuah bungkus permen karet berbentuk penis yang katanya diberikan oleh seorang siswa dari kelas sebelumnya,” tutur perwakilan pengaduan distrik.

Seorang siswa mengungkapkan, “ada insiden di mana dia memperlihatkan kepada kami bagian pribadi pria yang terbuat dari bungkus permen karet, mengatakan bahwa itu adalah hadiah dari siswa barunya.”

Ia melanjutkan, “dia tidak ingin membuangnya karena baginya itu merupakan tindakan murah hati.”

Sementara siswa lain memberikan pernyataan ketidaknyamanan yang mereka rasakan ketika Herring membahas orang berkulit hitam. 

“Ketika tahun ajaran pertama dimulai. Dia terus berbicara tentang orang kulit hitam. Betapa keluarganya rasis dan saat mereka datang ke Miami/Broward, mereka mengatakan ‘terlalu banyak orang kulit hitam’,” kata salah satu siswa. 

Sebelumnya, Herring pernah menerima skorsing tiga hari pada tahun 2019 karena terlalu sering absen, tidak menghadiri rapat fakultas dan departemen, serta tidak mematuhi prosedur lockdown





 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya