Istri Legenda Timnas Iran Ali Daei Diturunkan dari Pesawat, Dicekal ke Luar Negeri
- www.instagram.com/alidaei
VIVA Dunia – Legenda sepakbola Iran Ali Daei, yang mendukung protes setelah kematian Mahsa Amini, mengatakan bahwa rute pesawat terbang dari Teheran ke Dubai yang ditumpangi istri dan anaknya telah dialihkan untuk mencegah istri dan anaknya pergi meninggalkan Iran.
Protes telah mencengkeram Iran sejak kematian Amini pada 16 September lalu, setelah penangkapannya di Teheran karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat negara untuk wanita. Teheran umumnya menyebut protes itu sebagai "kerusuhan".
Daei adalah mantan striker Bundesliga Jerman yang 109 golnya di level internasional sudah lama tak tertandingi sampai Cristiano Ronaldo menyusulnya. Dia adalah salah satu pesepakbola paling terkenal di Iran.
Melansir dari NDTV, Selasa, 27 Desember 2022, Daei mengatakan istri dan putrinya telah terbang dengan penerbangan Mahan Air, dan lepas landas dari Bandara Imam Khomeini di ibu kota Teheran, menuju ke Dubai di Uni Emirat Arab.
Tetapi, pesawat itu tiba-tiba dialihkan dan mendarat di pulau Kish Iran di Teluk, tempat keluarganya dipindahkan, kata kantor berita negara IRNA. Tidak ada alasan yang diberikan kenapa mereka tidak bisa kembali ke Teheran.
IRNA mengatakan bahwa penerbangan mereka telah mendarat di Pulau Kish, dimana istri dan putri Ali Daei diturunkan dari pesawat. Istri Daei, Mona Farrokhazari, telah berjanji untuk memberi tahu para pejabat sebelum meninggalkan negara itu, menyusul keterlibatan mereka dengan kelompok-kelompok yang menentang revolusi Islam.
Daei mengatakan keduanya akan pergi ke Dubai untuk perjalanan beberapa hari dan segera kembali. Ia menambahkan: "Seandainya mereka dilarang (pergi), sistem polisi paspor seharusnya menunjukkannya. Tidak ada yang memberi saya jawaban tentang ini ," ujar Daei
Dalam sebuah posting media sosial pada bulan September, Daei mendesak pemerintah untuk "menyelesaikan masalah rakyat Iran daripada menggunakan represi, kekerasan dan penangkapan".
Sebelumnya pada bulan Desember toko perhiasan dan restorannya di Teheran ditutup oleh pengadilan.
Selain penangkapan, otoritas Iran telah melarang beberapa selebritas, artis, dan tokoh terkemuka meninggalkan negara itu menyusul dukungan mereka terhadap protes massal.