PM Inggris Rishi Sunak Tuai Kecaman Usai Tanyai Gelandangan soal Pekerjaan Kantoran
- Tangkapan Layar
VIVA Dunia – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadapi badai kritik. Kecaman datang usai Sunak bertanya kepada seorang pria tunawisma di sebuah badan amal. Sunak bertanya pada pria itu, apakah dia "bekerja dalam bisnis" dan ingin masuk ke industri keuangan.
Melansir dari Fox News, Sunak, mantan bankir Goldman Sachs dan salah satu orang kaya di Inggris, sedang menyajikan sarapan di tempat penampungan tunawisma di London pada Jumat, 23 Desember 2022, ketika dia mulai mengobrol dengan seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Dean.
PM Inggris Rishi Sunak.
- AP Photo/Kirsty Wigglesworth
"Apakah Anda bekerja dalam bisnis?" Sunak bertanya kepada pria itu
Pada satu titik selama percakapan. Sunak bertanya sambil memberi pria itu sepiring sosis, roti panggang, dan telur. “Tidak, saya tunawisma. Saya sebenarnya seorang tunawisma,” jawab pria itu, seperti dikutip dari Fox News.
Percakapan keraguannya dengan sang tunawisma dimulai ketika pria itu bertanya kepada Sunak apakah dia "menyesuaikan ekonomi".
Ketika pria tunawisma itu kemudian mengatakan bahwa dia tertarik pada bisnis dan keuangan, Sunak menjawab, bahwa dia juga pernah bekerja di bidang keuangan. Sunak lalu bertanya: "Apakah itu sesuatu yang ingin Anda masuki?"
"Ya, saya tidak keberatan," kata Dean. “Tapi, saya tidak tahu, saya ingin melewati Natal dulu,” lanjutnya.
Angela Rayner, wakil pemimpin oposisi Partai Buruh, mengunggah klip percakapan di Twitter, sebut saja "menyiksa".
PM Inggris dan Tunawisma
- Tangkapan Layar
Sementara anggota parlemen dari Partai Buruh lainnya, Bill Eserson, menyebut Sunak "tidak dapat dihubungi".
Pencapaian Sunak ke posisi perdana menteri Inggris pada bulan Oktober menjadikan Sunak penghuni yang lemah di Downing Street Nomor 10, pada saat negara sedang berjuang dengan krisis biaya hidup.
Heboh Shell Disebut Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Manajemen Buka Suara
Beberapa hari ini berhembus kabar di publik bahwa Shell Indonesia disebut akan menutup seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) miliknya di Indonesia.
