5 Fakta Unik Georgia, Negara yang Terletak di Perbatasan Eropa dan Asia
- Alsandro/wikimedia
VIVA Dunia – Georgia berada di persimpangan strategis antara Eropa dan Asia yang berbatasan dengan Rusia, Turki, Armenia, dan Azerbaijan.
Tempat yang menjadi sorotan negara ini antara lain Pantai Laut Hitam dan Pegunungan Kaukasus yang menjulang.
Pada zaman dulu, Georgia merupakan lokasi strategis jalur perdagangan sehingga membuat negara dan kerajaan tetangga mengincar tujuan tersebut selama berabad-abad.
Bahkan beberapa negara sempat memperebutkan wilayah Georgia seperti Turki, Rusia, dan bekas kekaisaran Persia. Uni Soviet pernah menguasai Georgia pada abad ke-19 hingga pada akhirnya mereka merdeka.Â
Berikut 5 fakta unik Georgia yang dihimpun dari berbagai sumber.Â
Penduduk setempat tidak menyebut negara mereka Georgia
Anehnya, penduduk setempat tidak menyebut tanah air mereka Georgia. Warga negara Georgia menyebut negara sebagai Sakartvelo yang berarti ‘orang-orang dari Kartli’. Kartli sendiri adalah nama historis untuk bagian tengah negara ini.
Asal usul nama Georgia hingga kini masih menjadi misteri. Mayoritas percaya bahwa nama itu berasal dari Saint George yang merupakan pelindung negara.Â
Tempat kelahiran wine
Konon orang Georgia telah memproduksi wine sejak 8000 tahun yang lalu. Tersiar kabar bahwa awal produksi anggur tidak disengaja.Â
Beberapa orang yang beruntung menuangkan jus anggur ke qvevri, kendi tembikar dan menguburnya di lubang yang dangkal. UNESCO bahkan mencatat tradisi pembuatan anggur Qvevri Georgia kuno sebagai daftar warisan budaya tak benda.Â
Bahasa Georgia tidak digunakan di negara lain
Bahasa Georgia memiliki banyak dialek berbeda dan alfabet yang unik (33 huruf) berasal dari pertengahan abad ke-4 — dipengaruhi oleh bahasa Yunani dan Persia. Bahkan anak muda Georgia dikabarkan lebih sering berbicara Bahasa Inggris.Â
Kota gua dengan 6000 kamar
Georgia memiliki Vardzia yang merupakan kompleks benteng-biara-istana yang diukir dari dan di bawah Gunung Erusheti di selatan. Pada abad ke-13, Ratu Tamar memerintahkan pembangunan situs ini sebagai tempat perlindungan dari serangan Kekaisaran Mongolia.Â
Setelah rampung, tempat tersebut memiliki 13 tingkat serta 600 kamar lengkap dengan toko roti, gereja, gudang anggur, sistem irigasi mandiri, dan apartemen kerajaan.Â
Pemukiman tertinggi
Ada dua desa di Georgia yang terletak di ketinggian 2.345 mt]eter dan 2.100 meter di atas permukaan laut — masing-masing bernama Bochorna dan Ushguli sehingga menjadikannya pemukiman tertinggi di Eropa. Di lokasi ini musim panas berlalu dengan cepat sedangkan musim dingin lebih lama dengan salju dan angin.Â