4 Pasukan Keamanan Iran Tewas di Dekat Perbatasan Pakistan

VIVA Militer: Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC)
Sumber :
  • Al-Masdar News

VIVA Dunia – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan empat anggota pasukan keamanan Iran tewas dalam baku tembak di dekat perbatasan Pakistan pada .

Sidang JBC Ke-38 Jadi Upaya Bersama RI-PNG untuk Kemajuan Kawasan Perbatasan

Melansir dari Aljazeera, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh media pemerintah Iran, salah satu anggota pasukan elit, bernama Mohammad Goudarzi, dan tiga anggota pasukan Basij yang beroperasi di bawah IRGC tewas setelah pertempuran dengan “kelompok teroris” yang tidak disebutkan namanya.

Pasukan khusus Iran.

Photo :
  • debka.com
Putin Klaim Rusia Evakuasi 4.000 Pejuang Iran dari Suriah setelah Assad Digulingkan

Dikatakan pasukan darat IRGC menangkis serangan itu, yang menyebabkan para penyerang melarikan diri ke Pakistan. Insiden itu dilaporkan terjadi di Saravan, di provinsi tenggara Sistan dan Balochistan, dekat perbatasan Pakistan.

IRGC tidak mengatakan pertempuran itu terkait dengan kerusuhan yang sedang berlangsung di negara itu, di tengah protes yang meletus pada pertengahan September setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan, yang ditangkap oleh polisi moralitas karena diduga tidak mematuhi aturan berpakaian wajib untuk wanita.

Indonesia, Pakistan Leaders Discuss to Strengthen Economic Ties

Namun Iran sebelumnya telah menuduh kelompok “separatis” dan “teroris” di daerah perbatasan Sistan dan Balochistan, tempat mayoritas etnis Baloch Iran tinggal, dan daerah mayoritas Kurdi di barat laut negara itu menyebarkan kerusuhan.

Sistan dan Balochistan telah menyaksikan beberapa peristiwa paling mematikan sejak awal protes. Itu termasuk insiden pada 30 September 2022 lalu, ketika Amnesty International mengatakan puluhan orang dibunuh oleh pasukan keamanan.

Iran mengatakan pasukan "teroris" telah melepaskan tembakan, menewaskan beberapa anggota IRGC, antara lain, yang memicu tanggapan dari pasukan keamanan.

Sebuah badan keamanan di Iran mengatakan awal bulan ini bahwa 200 orang tewas selama kerusuhan sejak September, angka yang jauh lebih rendah dari lebih dari 450 yang dikutip oleh organisasi hak asasi manusia yang berbasis di luar negeri.

Otoritas Iran menuduh kekuatan asing, termasuk Amerika Serikat dan Israel, berada di balik kerusuhan negara itu.

Televisi negara pada hari Minggu menayangkan laporan yang mengatakan bahwa kementerian intelijen Iran menangkap sejumlah orang tak dikenal yang diduga bekerja atas perintah Israel untuk "merusak industri pertahanan yang sensitif".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya