Kapal Feri Meledak di Myanmar, Militer Tuduh Kelompok Pro-Demokrasi Dalang Ledakan

Ilustrasi ledakan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA Dunia – Junta militer Myanmar menuduh kelompok penentang pemerintah, bertanggung jawab atas ledakan yang melukai 17 orang di sebuah kapal feri di kota Yangon, kota terbesar di negara itu. Sebuah pernyataan oleh kantor informasi militer Myanmar menyalahkan Pasukan Pertahanan Rakyat, kelompok bersenjata dari gerakan pro-demokrasi, sebagai dalang dari ledakan kapal feri, pada Minggu, 18 Desember 2022.

Ledakan Hebat di Pusat Perbelanjaan Rusia, 1 Orang Tewas

Namun, tuduhan tersebut tidak memberikan bukti yang valid. Melansir dari AP, Selasa, 20 Desember 2022, sejauh ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Sebagai informasi, Myanmar telah dilanda perang saudara sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021 lalu.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Biarawan dan massa antipemerintah militer di Myanmar demonstrasi

Photo :
  • AP Photo

Tentara terlibat dalam operasi kontra-pemberontakan berskala besar yang brutal di pedesaan. Pihak berwenang juga menghadapi gerilyawan perkotaan di kota-kota yang menargetkan orang, dan institusi yang terkait dengan militer berkuasa dengan pembunuhan dan pengeboman

PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

Sebuah kelompok gerilya perkotaan bernama Brigade Rakyat Distrik Yangon menyatakan kesedihan atas ledakan itu. Dia menegaskan bahwa pejuang demokrasi tidak akan pernah merugikan warga sipil.  

Kelompok-kelompok tersebut setidaknya memiliki afiliasi yang longgar dengan Tentara Nasional Rakyat. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Tim Informasi Berita Sejati Tatmadaw mengatakan, sebuah bom rakitan meledak pada pukul 18:40, di kapal feri milik negara yang melintasi Sungai Yangon dari Yangon ke kota Dala di pinggiran kota.

Orang-orang yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Umum Yangon. Seorang pekerja penyelamat sukarela yang membantu para korban mengatakan, mereka terluka di bagian bawah tubuh mereka dan lima orang dalam kondisi kritis.

Dia berbicara dengan syarat anonim karena takut ditangkap oleh pihak berwenang. Pekerja dan tentara sama-sama mengatakan ledakan itu terjadi di dek bawah kapal. Menurut foto yang beredar di media sosial, memperlihatkan bercak darah di lantai perahu dan beberapa sepeda yang hancur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya