Zelensky Desak Barat Tambah Kiriman Senjata untuk Ukraina
- AP Photo/Evan Vucci
VIVA Dunia – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Senin 19 Desember 2022, meminta para pemimpin negara-negara Barat yang sedang berkumpul di Latvia, termasuk Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, untuk memasok beragam sistem persenjataan.
"Saya mohon Anda meningkatkan kemungkinan memasok sistem pertahanan udara bagi negara kami, dan membantu mitra-mitra kita mempercepat pengambilan keputusan terkait," kata Zelensky.
Permintaan itu dia sampaikan kepada Sunak saat Zelensky berpidato melalui saluran video kepada para pemimpin pada pertemuan mereka di Riga, ibu kota Latvia. Pertemuan itu dihadiri oleh pemimpin negara-negara anggota Joint Expeditionary Force, kelompok negara yang dipimpin Inggris dan dibentuk untuk secara cepat menangani krisis di Eropa Utara. Joint Expeditionary Force beranggotakan Denmark, Estonia, Finlandia, Islandia, Latvia, Lithuani, Belanda, Norwegia, dan Swedia.
Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat telah memberikan bantuan kepada Ukraina berupa pendanaan, pelatihan militer, serta pengiriman sistem pertahanan udara, dan berbagai persenjataan lainnya. Namun, pemerintah Ukraina mengatakan masih memerlukan banyak bantuan untuk menopang perlawanannya terhadap Rusia.
Di garis depan perang di sisi selatan, Zelensky mengatakan tentara Ukraina secara bertahap mengurangi kekuatan pasukan Rusia di wilayah Zaporizhzhia dan Kherson. Pemimpin Ukraina itu juga meminta pengadaan sistem pertahanan udara yang lebih modern dalam jumlah yang cukup ke Ukraina.
Dia menekankan pentingnya melindungi perbatasan Ukraina dengan Rusia dan Belarusia. "Kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan skenario pertahanan," tutur dia.
Mengenai pemadaman listrik, Zelenskyy mengatakan bahwa pemadaman listrik yang serius terjadi akibat serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur energi di Ukraina pada 16 Desember 2022. Dia mencatat bahwa listrik dipulihkan untuk hampir 9 juta pelanggan listrik di Ukraina selama akhir pekan berkat pekerjaan perbaikan setelah serangan Rusia. (Ant/Antara)