Vatikan Pecat Seorang Pendeta Anti Aborsi
- the guardian
VIVA Dunia – Vatikan telah memecat pendeta anti-aborsi asal Amerika Serikat, Frank Pavone karena apa yang dikatakannya sebagai "komunikasi menghujat di media sosial" serta "ketidaktaatan terus-menerus" dari uskupnya.
Sebuah surat kepada para uskup AS dari duta besar Vatikan untuk AS, Uskup Agung Christophe Pierre, mengatakan keputusan terhadap Pavone, yang mengepalai kelompok anti-aborsi bernama "Priest for Life", telah diambil dan tidak ada kesempatan untuk naik banding, melansir The Guardian, Senin, 19 Desember 2022.Â
"Tindakan ini diambil setelah Pastor Pavone dinyatakan bersalah dalam proses kanonik komunikasi yang menghujat di media sosial, dan ketidaktaatan yang terus-menerus terhadap instruksi sah dari uskup keuskupannya," tulis pernyataan yang pertama kali dilaporkan oleh Catholic News Agency.
Pernyataan itu mengatakan Pavone diberi "kesempatan yang luas untuk membela diri" serta untuk tunduk kepada uskupnya.
Pavone telah diselidiki oleh keuskupannya saat itu di Amarillo, Texas, karena telah menempatkan janin yang diaborsi di atas altar dan memposting videonya di dua situs media sosial pada tahun 2016.Â
Video tersebut disertai dengan postingan yang mengatakan bahwa Hillary Clinton dan Partai Demokrat partai akan mengizinkan aborsi berlanjut, dan bahwa Donald Trump dan Partai Republik ingin melindungi anak-anak yang belum lahir. Pavone memang dikenal sebagai pendukung kuat Trump.Â
Bahkan, header Twitter-nya menampilkan dia mengenakan topi Maga dengan foto latar belakang yang menampilkan Donald Trump, yang dipuji banyak orang konservatif untuk calon mahkamah agungnya yang membatalkan keputusan penting yang menjamin hak konstitusional untuk aborsi di AS.
Pavone menantang dalam tweet-nya pada hari Minggu, membandingkan nasibnya dengan anak yang belum lahir. “Jadi dalam setiap profesi, termasuk imamat, jika Anda membela bayi yang belum lahir, Anda akan diperlakukan seperti mereka! Satu-satunya perbedaan adalah ketika kami 'diaborsi', kami terus berbicara, keras dan jelas," tulisnya.
Pendukungnya tentu segera mengecam tindakan tersebut, termasuk uskup Tyler, Texas, Joseph Strickland, yang menyebut dukungan Joe Biden untuk hak aborsi sebagai "jahat".
Pavone telah mengajukan banding ke Vatikan atas pembatasan yang ditempatkan pada pelayanannya pada tahun 2011 oleh uskup Amarillo, berhasil membuat pembatasan tersebut dilonggarkan dan ia dipindahkan dari Texas sambil tetap aktif diorganisasi Priests for Life.
Pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa karena Priests for Life bukan organisasi Katolik, kelompok tersebut akan menentukan apakah dia dapat melanjutkan perannya "sebagai orang awam".