Ngeluh Sakit, Pria Ini Temukan Cacing "Menari-Nari" di Mr P
- Pixabay
VIVA Dunia – Seorang pria berusia 26 tahun di India membuat geger setelah terungkap bahwa testis kanannya yang bengkak disebabkan oleh cacing mikroskopis yang menyusup ke skrotumnya.
Rekaman parasit yang tampak sedang "menari" di bagian pribadi pria itu bahkan sampai viral di media online.
"Pada pemeriksaan USG (ditampilkan dalam video), struktur bergerak terlihat di dalam saluran limfatik yang melebar (tabung tipis yang mengangkut cairan dan sel darah putih di dalam skrotum)," tulis dokter yang menangani studi kasus kejadian tersebut, yang dipublikasikan di edisi terbaru New England Journal of Medicine, dilansir dari New York Post.
Kasus tersebut dilaporkan ke Max Super Speciality Hospital di New Delhi, India setelah pria yang tak ingin disebut namanya mengalami "nyeri dan bengkak di skrotum dan mengalami demam ringan" selama sebulan, menurut peneliti.
"Pada pemeriksaan, ada kelembutan dan pembengkakan di sisi kanan skrotum atau testis," tulis penulis penelitian. Pemindaian ultrasonografi berikutnya mengungkapkan bahwa penduduk asli Delhi itu memiliki "penari kecil" yang menari-nari di bagian bawah pribadinya, seperti yang terlihat dalam rekaman yang dibagikan.
Dokter mendiagnosisnya dengan filariasis limfatik, atau umumnya dikenal sebagai kaki gajah, “penyakit tropis yang terabaikan” yang terjadi ketika gigitan nyamuk menginfeksi sistem di tubuh pasien dengan spesies cacing gelang mikroskopis, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Nematoda kecil ini menyebabkan cairan menghalangi sistem limfatik, secara paradoks menyebabkan skrotum dan bagian tubuh lainnya membengkak hingga proporsi seperti pachyderm, sama seperti julukannya.
Tampilan cacing yang disebutkan di atas dikenal sebagai "tanda tarian filaria", yang disebabkan oleh "gelombang cacing hidup yang bermigrasi ke saluran limfatik, menyebabkan pelebaran dan disfungsi," ujar pernyataan para peneliti tersebut.
Pasien tersebut beruntung karena para dokter menemukan "penyusup" itu di testisnya lebih awal, jika tidak ia bisa cacat permanen tau bahkan kematian. Umumnya, penyakit ini didapat pada masa kanak-kanak, gejala kaki gajah bermanifestasi di kemudian hari, yang seringkali bisa mengakibatkan kecacatan permanen.
Syukurlah, dokter dapat membasmi cacing-cacing tersebut dari skrotum pria itu dengan rejimen obat anti-parasit selama tiga minggu. Saat pasien kembali untuk pemeriksaan, cacing sudah hilang sepenuhnya.
Dalam kasus kaki gajah yang jauh lebih serius pada tahun 2018, dokter di India mengeluarkan benjolan seberat 30 pon dari kaki seorang pria yang menderita penyakit tersebut.