Tak Kapok Masuk Penjara, Penjahat Kelamin Ini Kembali Beraksi
- exploringyourmind.com
VIVA Dunia – Seorang eksibisionis di Singapura kembali melakukan aksinya walaupun sering keluar masuk penjara sejak tahun 2007.
Pria bernama Shah Mohd Noorel Azman (38) menunjukkan bagian privatnya kepada seorang gadis berusia delapan tahun, siswa 16 tahun, dan seorang wanita berumur 29 tahun.
Ia akhirnya mengaku bersalah pada Rabu, 14 Desember 2022 waktu setempat atas dua dakwaan paparan seksual dan satu dakwaan tindakan cabul. Tuduhan keempat akan dipertimbangkan dalam hukuman.
Pengadilan mendapatkan laporan bahwa Budiman pergi ke halte bus di daerah Bukit Batok pada 31 Januari tahun ini. Dia sedang dalam remisi untuk pelanggaran sebelumnya pada waktu itu.
Seorang anak berusia delapan tahun berada di halte bus menuju sekolahnya melihat Budiman berdiri di rerumputan dekat halte. Kemudian Budiman melakukan aksi kejinya dan ayah dari anak tersebut diberi tahu sehingga melaporkannya ke polisi.
Budiman lagi-lagi menjalani aksinya. Pada 30 Mei, ia turun dari bus di halte Bukit Batok West Avenue 3. Di halte ia melihat seorang wanita berusia 29 tahun duduk sendirian dan menurunkan celananya.
Wanita tersebut melihat Budiman tersenyum kepadanya. Lalu wanita menelpon polisi dan mengatakan ada penjahat kelamin berkeliaran di aman ada banyak pelajar di sekitar sana.
Tak sampai di situ. Pada 11 Oktober Budiman lagi-lagi berulah. Ketika Budiman ‘memamerkan’ alat kelaminnya kepada seorang gadis 16 tahun di halte bus, ia berusaha mengabaikannya namun Budiman menunggu gadis itu meliriknya.
Sang gadis naik bus dan memberi tahu ibunya tentang apa yang terjadi sebelum mengajukan laporan polisi.
Jaksa menyebut Budiman sangat dicari karena melakukan berbagai pelanggaran dan ia membacakan daftar panjang hukuman masa lalu yang berasal dari tahun 2017.
Hukuman yang ia terima atas kejahatannya, dilakukan hampir setiap tahun dari 2007 hingga 2021, mencakup berbagai hukuman penjara dan perawatan wajib. Sebagian besar pelanggaran karena menghina kesopanan wanita. Lainnya termasuk melakukan tindakan cabul dan kemarahan kesopanan.
Budiman mengaku bahwa ia ingin sembuh dari kelakuannya ini. Sekarang ia memiliki konselor untuk diajak bicara ketika menghadapi stres.