Usai Menggangu Ibadah dan Berkata Bahwa Salat adalah Sihir, Guru Ini Dipecat
- Tiktok
VIVA Dunia – Seorang guru asal Florida, Amerika Serikat, dipecat setelah dia kedapatan mengganggu siswa Muslim saat mereka tengah beribadah dan menuduh mereka melakukan "sihir" dalam video TikTok yang telah menjadi viral.
Video tersebut, yang diposting Kamis dan sejak itu telah mengumpulkan lebih dari satu juta likes, menunjukkan tiga siswa di Franklin Academy, sebuah sekolah piagam di Pembroke Pines, melakukan ibadah ketika seseorang tengah membaca “Surat At-Tin” dari Al-Quran, melansir New York Post, Senin 12 Desember 2022.
Saat para siswa beribadah, seorang guru yang belum diidentifikasi secara publik, terdengar di latar belakang sambil berkata, "Tunggu, mereka ada kantor saya dan mereka semua melakukan semua sihir ini." ujarnya, merujuk kegiatan shalat sebagai sihir.
Dia kemudian tampaknya meniup peluit nyaring untuk mencoba dan mendapatkan perhatian mereka, dan berjalan langsung ke depan mereka ketika mereka sedang melantunkan doa-doa, bahkan tampak menendang salah satu tangan siswa, menurut potongan klip itu.
“Saya percaya pada Yesus, jadi saya menyela (ibadah ini),” kata guru itu, sambil berjalan di depan mereka saat sedang sujud dan menginjak sajadah.
Para siswa mengabaikan guru dan terus beribadah sementara orang lain masuk dan menjawab, berkata: "Mereka sedang beribadah!" Mendengar hal itu, guru tersebut langsung menjawab dengan nada tinggi, "Siapa yang menyuruh mereka masuk ke sini?" ujarnya.
Seperti diketahui, umat Muslim melaksanakan shalat lima waktu dan sebisa mungkin tanpa gangguan.
Video tersebut memicu kemarahan di media sosial dan telah dilihat lebih dari 3 juta kali.
Sebagai tanggapan, sekolah mengeluarkan pernyataan, mengatakan: “Sebelumnya hari ini, video TikTok yang sangat meresahkan dibagikan kepada tim kepemimpinan kami. Video tersebut memperlihatkan seorang guru menginterupsi murid-muridnya saat shalat. Setelah menerima video tersebut, kepemimpinan organisasi dan sekolah mulai menyelidiki situasi tersebut.”
Sekolah tersebut kemudian mencatat bahwa mereka “tidak mentolerir perilaku diskriminatif.”
"Meskipun kami tidak membahas masalah personel, kami dapat berbagi kepada Anda bahwa guru yang bersangkutan sudah tidak lagi menjadi anggota staf Akademi Franklin,” lanjut pernyataan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada para orang tua karena telah bermitra dengan kami dan mempercayakan kami dengan anak-anak mereka dan pendidikan mereka. Melalui komunikasi berkelanjutan yang kami bina sebagai sebuah tim, sekolah kami hanya bisa menjadi lebih kuat.” tutup pernyataan tersebut.
Dewan Hubungan Amerika-Islam Florida (CAIR-Florida) mengatakan insiden seperti ini adalah mengapa penting bagi staf sekolah untuk memiliki pengetahuan tentang praktik agama lain.