Bandara Peru Ditutup Dampak Polisi, Pekerja dan Demonstran Bentrok

Ilustrasi bandara
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sebuah bandara di Peru ditutup setelah bentrokan terjadi antara demonstran dengan pihak berwenang. Dalam protes tersebut setidaknya dua orang dinyatakan tewas, kata pihak berwenang.

Memalukan! Aksi Polisi Peras Penonton DWP Asal Negeri Jiran Dinilai Buat Rugi Hubungan RI-Malaysia

Gambar di media sosial menunjukkan asap mengepul dari Bandara Andahuaylas di selatan negara itu. Lima puluh petugas polisi dan pekerja dikepung oleh para demonstran di bandara, kata kementerian transportasi dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, gelombang protes atas pemakzulan Presiden Peru Pedro Castillo terus berlanjut di ibu kota Lima dengan polisi menembakkan gas air mata pada hari Minggu, 11 Desember 2022, untuk membubarkan demonstran.

Kabar Baik, Permintaan Tenaga Kerja Terampil Indonesia di Pasar Global Meningkat Tajam

Pendukung Presiden Peru yang terguling Pedro Castillo berkumpul di depan Kongres di Lima, Peru, Sabtu, 10 Desember 2022.

Photo :
  • AP Photo/Martin Mejia.

Badan penerbangan Peru Corpac, bagian dari kementerian transportasi mengatakan bandara Andahuaylas telah terkena dampak serius sejak Sabtu sore, 10 Desember 2022, dan mengalami serangan, vandalisme, dan kebakaran.

Libur Nataru, Bali dan Surabaya Dominasi Penerbangan Terpadat di Bandara Soetta

50 pekerja bandara dan petugas polisi telah dikepung di terminal bandara, serta beberapa orang telah disandera. Polisi nasional Peru kemudian mengatakan petugas telah pergi ke bandara dengan polisi negara bagian, dan satu petugas terluka.

"Seorang pengunjuk rasa tewas," kata polisi, dikutip dari BBC Internasional, Senin, 12 Desember 2022.

Pihak kepolisian juga menambahkan bahwa mereka mengambil langkah-langkah untuk mengklarifikasi situasi seputar kematian tersebut. Ombudsman Peru mengatakan korban tewas adalah seorang remaja.

Kematian orang kedua dalam kerusuhan di Andahuaylas dilaporkan oleh Menteri Dalam Negeri César Cervantes. Baik polisi maupun ombudsman menyerukan untuk diakhirinya kekerasan yang terjadi di Peru baru-baru ini.

Pendukung Presiden terguling Pedro Castillo berkumpul di depan Kongres di Lima, Peru, Sabtu, 10 Desember 2022.

Photo :
  • AP Photo/Martin Mejia.

Ratusan orang berbaris melalui Lima pada hari Kamis dan Jumat lalu, mereka menuntut pembebasan Castillo dan pengunduran diri Dina Boluarte. Tiga ribu orang melakukan protes di Andahuaylas pada hari Sabtu, dan beberapa mencoba menyerbu kantor polisi, menurut media pemerintah.

"Setidaknya 16 pengunjuk rasa dan empat petugas polisi terluka dalam pawai di kota itu," pungkas Ombudsman Peru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya