Amerika Serikat Akan Longgarkan Peraturan Donor Darah Bagi Kaum Gay dan Biseksual

Donor darah
Sumber :
  • Alodokter

VIVA Dunia – Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan seputar donor darah dari pria gay dan biseksual yang aktif secara seksual di tengah kekurangan darah secara nasional.

Lebih dari Sekadar Berbagi, Ini Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan

Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengatakan "kemungkinan akan mendukung transisi kebijakan ke pertanyaan skrining donor berbasis risiko individu untuk mengurangi risiko penularan HIV," melansir People, Jumat, 9 Desember 2022. 

Perubahan tersebut mengharuskan pria gay dan biseksual yang aktif secara seksual untuk mengisi kuesioner tentang aktivitas seksual baru-baru ini, di antara faktor risiko lainnya, untuk memungkinkan individu tanpa pasangan baru dalam tiga bulan terakhir bisa menyumbangkan darah mereka. 

Bursa Asia Mayoritas Menguat Jelang Keputusan Suku Bunga Bank Korsel

Ilustrasi donor darah.

Photo :
  • Pixabay

Laki-laki gay dan biseksual yang aktif secara seksual sebelumnya dilarang memberikan donasi seumur hidup, sebuah kebijakan yang telah diterapkan sejak 1983, ketika tidak ada cara untuk menguji donasi darah yang terinfeksi HIV.

Menginspirasi Kebaikan, Ini Pentingnya Kegiatan Sosial di Era Modern

Larangan itu berakhir pada 2015 ketika FDA merekomendasikan agar pria gay dan biseksual harus menunggu satu tahun sebelum memberikan donasi.

Periode penangguhan kemudian dikurangi menjadi tiga bulan pada tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 dan kekurangan darah selanjutnya. Wanita yang aktif secara seksual dan pria heteroseksual tentu tidak memiliki masa tunggu.

Rencana baru FDA datang setelah studi yang didanai agensi di mana sekitar 1.600 pria gay dan biseksual dianalisis menggunakan penilaian risiko individual dibandingkan dengan penangguhan waktu untuk mempertahankan kekenyalan dan kekentalan darah yang aman, The Wall Street Journal melaporkan.

Ilustrasi kelompok LGBT

Photo :
  • VIVA/spectrum.com

"Kami memiliki kumpulan data yang kuat," ujar Dr. Brian Custer, direktur Vitalant Research Institute dan peneliti utama studi tersebut. "Kami memiliki informasi yang sangat relevan untuk membayangkan seperti apa pendekatan berbasis risiko individu nantinya."

Hingga Kamis silam, sekitar 25% pusat darah komunitas di seluruh Amerika Serikat "hanya" memiliki persediaan darah untuk satu hari atau kurang, menurut pelacak harian Pusat Darah Amerika.

The Williams Institute, sebuah pusat penelitian di UCLA School of Law, melaporkan bahwa suplai darah tahunan akan meningkat 2 sampai 4% setiap tahunnya jika FDA mencabut periode penangguhan untuk kaum lelaki gay dan biseksual saat ini.

Dalam sebuah pernyataan, Palang Merah AS mengatakan "percaya kelayakan donor darah tidak boleh ditentukan oleh metode yang didasarkan pada orientasi seksual dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra untuk mencapai tujuan ini."

Relawan Setetes Darah menggelar kegiatan donor darah di Polewali Mandar, Sulbar.

Berbagi Setetes Darah demi Kehidupan

Para relawan menjadi pendonor darah aktif. Bergerak membantu pasien yang membutuhkan.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024