Marak Penculikan, Penarikan Uang di ATM Nigeria Dibatasi

Ilustrasi transaksi di ATM
Sumber :
  • www.pixabay.com/jarmoluk

VIVA Dunia – Bank Sentral Nigeria (CBN) akan memberlakukan pembatasan penarikan uang tunai. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah pemalsuan uang dan pembayaran uang tebusan kepada penculik seperti yang dilansir dari Al Jazeera. 

Korban Minta Bareskrim Ungkap Keterlibatan Pelaku Lain di Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB

Di bawah kebijakan baru yang diumumkan pada Selasa, 6 Desember 2022 waktu setempat, CBN mengatakan bahwa penarikan uang tunai mingguan untuk individu dibatasi. Awalnya penduduk Nigeria diperbolehkan mengambil uang di ATM maksimal 100.000 naira Nigeria (sekitar Rp3,5 juta) per pekan dari 2,5 juta naira (Rp88 juta).

Mayoritas warga Nigeria tidak memiliki rekening bank dan menggunakan pasar informal di mana uang tunai lebih disukai. Langkah ini juga bertujuan untuk membawa orang ke dalam sistem perbankan. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 9 Januari 2023. 

Motif Sakit Hati dan Asmara di Balik Kasus Penculikan Wanita Bandung

Ilustrasi transaksi di ATM

Photo :
  • www.pixabay.com/jarmoluk

“Penarikan tunai maksimum per pekan melalui ATM adalah 100.000 naira dengan penarikan per hari paling banyak adalah 20.000 naira (Rp705 ribu),” begitu pernyataan dari CBN.

Pelaku dan Wanita di Bandung yang Diculik Saling Kenal, Ini Motif Penculikannya

Rencananya hanya akan ada pecahan 200 naira dan kurang yang ada di mesin ATM. Sementara untuk bisnis, batas mingguan telah dipotong menjadi 500.000 naira dari batas harian saat ini sebesar 3 juta naira. 

Penarikan uang di atas batas tersebut akan dikenakan biaya tambahan masing-masing lima persen dan 10 persen. Namun dalam keadaan mendesak, individu dan bisnis dapat menarik uang maksimal 5 juta naira dan 10 juta naira sebulan sekali. 

Bank sentral memperingatkan pemberi pinjaman komersial agar tidak melanggar batas uang tunai terbaru yang dikatakan sejalan kebijakannya untuk mempromosikan transaksi tanpa uang alias cashless.

CBN menyatakan keprihatinan di masa lalu atas pemalsuan mata uang, volume uang di luar sistem perbankan, serta pembayaran uang tebusan yang sangat besar kepada penculik dan bandit. 

Bulan lalu Nigeria meluncurkan mata uang baru dalam rangka membantu mengekang inflasi dan pencucian uang. Lebih dari 80 persen dari 3,2 triliun naira yang beredar di Nigeria berada di luar brankas bank komersial dan di tangan swasta.

Menurut Gubernur CBN Godwin Emefiele, desain mata uang baru akan membantu memerangi korupsi karena pelaksanaannya akan mengendalikan pecahan mata uang lebih tinggi yang kerap digunakan untuk korupsi. 

Uang kertas baru pecahan 200, 500, dan 1.000 naira mulai digunakan pada 15 Desember. Tapi warga Nigeria memiliki waktu sampai 31 Januari 2023 untuk menyerahkan uang kertas lama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya