Polisi Jerman Gagalkan Rencana Kudeta Pemerintah, 25 Orang Ditangkap Termasuk 'Pangeran'

Polisi Jerman gagalkan rencana kudeta
Sumber :
  • AP News

VIVA Dunia – Polisi Jerman menangkap puluhan orang, termasuk seorang pangeran gadungan, pensiunan penerjun payung dan mantan hakim pada Rabu silam, menuduh para tersangka membahas tentang penggulingan pemerintah atau kudeta dengan kekerasan tetapi tidak menjelaskan seberapa konkret rencana itu.

Seorang pejabat Jerman dan anggota parlemen mengatakan para penyelidik mungkin telah mendeteksi rencana nyata, fantasi mabuk, atau keduanya. Terlepas dari itu, Jerman menganggap serius ancaman sayap kanan hingga ribuan petugas polisi melakukan penggerebekan dini hari di sebagian besar negara bagian.

"Kita berbicara tentang sebuah kelompok yang, menurut apa yang kita ketahui sejauh ini, berencana untuk menghapuskan negara hukum demokratis kita dengan kekerasan dan serangan bersenjata," kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit, di gedung parlemen Jerman, melansir AP News, Kamis, 8 Desember 2022. 

Polisi Jerman gagalkan rencana kudeta

Photo :
  • AP News

Sara Nanni, seorang anggota parlemen dari Partai Hijau, bagian dari pemerintah Jerman, berpendapat bahwa kelompok tersebut mungkin tidak mampu untuk melakukan kudeta.

"Detail lebih lanjut terus terungkap yang menimbulkan keraguan tentang apakah orang-orang ini cukup pintar untuk merencanakan dan melakukan kudeta semacam itu," kata Nanni dalam sebuah posting di jejaring sosial Mastodon. "Faktanya adalah: betapapun kasarnya ide mereka dan betapa sia-sianya rencana mereka, bahkan upaya itu berbahaya!"

Jaksa federal mengatakan kelompok itu diduga percaya pada “konglomerat teori konspirasi yang terdiri dari narasi dari apa yang disebut Warga Negara Reich serta ideologi QAnon.” Penganut gerakan Warga Negara Reich menolak konstitusi pascaperang Jerman dan menyerukan untuk menjatuhkan pemerintah, sementara QAnon adalah teori konspirasi global yang berakar di Amerika Serikat.

Gerak gerik Reich Citizens telah diawasi oleh badan intelijen domestik Jerman sejak 2016. Pihak berwenang memperkirakan bahwa gerakan mereka memiliki sekitar 21.000 pengikut.

Jaksa mengatakan para tersangka juga percaya Jerman diperintah oleh apa yang disebut "negara dalam".

Sebut Hamas Teroris dan Bela Israel, Menlu Jerman Diserang Gelombang Protes Besar

Para Tersangka Diamankan

Salah satu tersangka pemimpin yang ditangkap hari Rabu adalah Heinrich XIII Prince Reuss, seorang anggota House of Reuss berusia 71 tahun yang terus menggunakan gelar tersebut meskipun Jerman telah menghapus peran resmi kerajaan lebih dari seabad yang lalu.

Fokus Tingkatkan Kualitas SDM hingga Kerja Sama RI-Jerman di Berbagai Sektor, ALJERIN Dideklarasikan

Jaksa federal mengatakan Reuss, yang rencananya akan diangkat oleh kelompok itu sebagai pemimpin baru Jerman, telah menghubungi pejabat Rusia dengan tujuan memberlakukan tatanan baru di negara itu setelah pemerintah Jerman digulingkan. Tidak ada indikasi bahwa Rusia merespons secara positif

Polisi juga menahan Birgit Malsack-Winkemann, seorang hakim dan mantan anggota parlemen dari partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman. Alternatif untuk Jerman, yang dikenal dengan akronimnya AfD, semakin diawasi oleh dinas keamanan karena hubungannya dengan ekstremis.

Jerman dan Prancis Serukan Gencatan Senjata antara Israel dan Hizbullah

Polisi Jerman gagalkan rencana kudeta

Photo :
  • AP News

Rekan pemimpin AfD, Tino Chrupalla dan Alice Weidel mengatakan mereka hanya mengetahui dugaan rencana kudeta melalui media, dan mengutuk mereka.

"Kami memiliki kepercayaan penuh pada pihak berwenang yang terlibat dan menuntut penyelidikan yang cepat dan komprehensif," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Kepala jaksa federal Peter Frank mengatakan sekitar 3.000 petugas terlibat dalam penggerebekan yang dilakukan di 150 lokasi di 11 dari 16 negara bagian Jerman.

Petugas menahan 22 warga Jerman karena dicurigai "keanggotaan dalam organisasi teroris," kata jaksa penuntut. Tiga orang lainnya, termasuk seorang warga negara Rusia, ditahan karena dicurigai mendukung organisasi tersebut, kata mereka. Tambahan 27 orang sedang diselidiki.

Arsip - Bendera Jerman berkibar di depan Aula Besar Rakyat saat upacara penyambu

Photo :
  • ANTARA/Reuters

Salah satu yang ditangkap adalah seorang tentara yang bertugas sebagai staf pendukung unit pasukan khusus Jerman KSK di kota Calw di barat daya. Unit tersebut telah mendapat pengawasan atas apa yang oleh para pejabat disebut sebagai keyakinan sayap kanan beberapa tentara.

Bersamaan dengan penahanan di Jerman, jaksa penuntut mengatakan satu orang ditahan di kota Kitzbuehel, Austria dan satu lagi di Italia.

Tersangka terakhir, seorang warga negara Jerman berusia 64 tahun yang merupakan mantan perwira pasukan khusus tentara Jerman, dituduh sebagai bagian dari organisasi kriminal yang bertujuan untuk “menumbangkan tatanan demokrasi Jerman dengan cara apa pun - termasuk kriminal - dan ganti dengan bentuk negara tak dikenal lainnya,” kata polisi dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa proses ekstradisi sedang berlangsung.

“Tentu saja, ada banyak orang yang berpura-pura dan menceritakan kisah-kisah yang membingungkan setelah minum alkohol,” kata Menteri Kehakiman Jerman Marco Buschmann. "Namun, dalam kasus ini, ada kecurigaan yang kuat bahwa kelompok tersebut ingin mengambil tindakan kekerasan sehingga hakim investigasi di Mahkamah Agung Federal memerintahkan tindakan investigasi untuk diambil."

Beberapa anggota kelompok telah membuat "persiapan konkret" untuk menyerbu parlemen federal Jerman dengan kelompok bersenjata kecil, menurut jaksa penuntut.

Polisi Jerman gagalkan rencana kudeta

Photo :
  • AP News

Penggerebekan hari Rabu menunjukkan bahwa "kami tahu bagaimana mempertahankan diri dengan kekuatan penuh melawan musuh-musuh demokrasi," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser.

“Investigasi menawarkan wawasan tentang kedalaman ancaman teroris di lingkungan Reich Citizens,” kata Faeser. “Hanya penyelidikan lebih lanjut yang akan memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa jauh rencana kudeta telah terjadi.”

Pejabat telah berulang kali memperingatkan bahwa ekstrimis sayap kanan merupakan ancaman terbesar bagi keamanan domestik Jerman. Ancaman ini tersorot saat pembunuhan seorang politisi daerah dan serangan mematikan di sebuah sinagog pada tahun 2019. Setahun kemudian, ekstremis sayap kanan mengambil bagian dalam protes terhadap pembatasan pandemi negara dan gagal menyerbu gedung Bundestag di Berlin.

Faeser mengumumkan tahun ini bahwa pemerintah berencana melucuti senjata sekitar 1.500 tersangka ekstremis dan memperketat pemeriksaan latar belakang bagi mereka yang ingin memperoleh senjata sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap sayap kanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya