Warga China di AS Nyalakan Lilin untuk Dukung Protes di Beijing
- AP Photo/Jose Luis Magana.
VIVA Dunia – Sekitar 200 pengunjuk rasa menyalakan lilin dan meneriakkan “Bebaskan China!” di dekat Gedung Putih, di Amerika Serikat (AS), pada Minggu, 4 Desember 2022, sebagai dukungan untuk protes yang meletus di kota-kota China. Demonstrasi di Beijing menyerukan untuk diakhirinya kontrol anti-virus yang parah dan untuk perubahan politik.
Para pengunjuk rasa di Freedom Plaza mengangkat poster bertuliskan, “Tanpa Kediktatoran, Tanpa Sensor,” dan menuntut agar Presiden China, Xi Jinping, dan Partai Komunis yang berkuasa mengundurkan diri dari kursi kekuasaan.
Melansir dari AP, Senin, 5 Desember 2022, mereka mengangkat lembaran kertas kosong, yang merupakan simbol penentangan terhadap sensor yang meluas di Beijing. Beberapa juga berteriak, "Bebaskan China!".
Protes meletus pada 25 November setelah 10 orang tewas dalam kebakaran di Urumqi, sebuah kota di barat laut China. Bencana tersebut menjadi fokus frustrasi publik dengan pembatasan yang mengurung jutaan orang di rumah mereka.
“Saya tidak terlalu peduli dengan masalah publik ini sebelumnya karena itu tidak terjadi pada saya,” kata seorang siswa China yang hanya memberikan nama belakangnya, Liu, karena takut akan ditangkap otoritas Beijing.
“Kebijakan COVID benar-benar tidak tepat,” kata Liu.
“Sekarang saya berada di negara lain dengan kebebasan berbicara, saya akan melakukan yang terbaik ketika hak saya dapat dilindungi.”
Warga Uighur, Tibet, dan anggota etnis minoritas lainnya yang menjadi sasaran pengawasan dan kontrol oleh Partai Komunis juga bergabung dalam protes tersebut. "Saya didorong oleh orang-orang muda pemberani di China,” kata seorang pria yang menolak menyebutkan namanya.
"Bagaimana mungkin kita tidak berdiri setelah mereka melakukannya (melakukan gelombang protes)?," ujarnya.
"Setidaknya aku akan memberi tahu mereka bahwa mereka tidak sendirian," pungkasnya.