Kesaksian Putra Osama bin Laden, Manolak Jadi Calon Pemimpin Al-Qaeda

Osama Bin Laden
Sumber :
  • businessinsider.com

VIVA Dunia – Salah satu putra Osama Bin Laden mengklaim bahwa ayahnya melatihnya untuk mengikuti jejak Osama, dan mengajarinya untuk menggunakan senjata saat masih kecil di Afghanistan, serta menggunakan anjingnya untuk menguji senjata kimia.

Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama Buntut Tarif Tinggi, Presiden Mulino Ngamuk

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Sun saat berkunjung ke Qatar, putra keempat Osama Bin Laden, Omar mengklaim bahwa dia adalah korban, dan telah mencoba melupakan masa-masa sulit bersama ayahnya.

Pria berusia 41 tahun, yang sekarang tinggal bersama istrinya Zaina di Normandia, Prancis, mengenang Osama dengan mengatakan bahwa dia adalah putra yang dipilih untuk melanjutkan pekerjaan ayahnya. Namun, dia memilih untuk meninggalkan Afghanistan pada April 2001, beberapa bulan sebelum serangan teroris 11 September di New York.

Donald Trump Tegaskan AS Hanya Akui 2 Jenis Kelamin, Pria dan Wanita

Keluarga Osama bin Laden

Photo :
  • Koleksi foto keluarga Omar bin Laden

"Saya mengucapkan selamat tinggal dan dia mengucapkan selamat tinggal. Saya sudah muak dengan dunia itu. Dia tidak senang saya pergi," katanya, dikutip dari NDTV, Jumat, 2 Desember 2022.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

"Saya melihatnya," katanya, mengacu pada percobaan kimia yang dilakukan oleh antek ayahnya.

"Mereka mencobanya pada anjing saya dan saya tidak senang. Saya hanya mencoba untuk melupakan semua masa buruk sebanyak yang saya bisa. Ini sangat sulit. Saya menderita sepanjang waktu," tambahnya.

Sekarang, Omar menjadi seorang pelukis, dan dia yakin bahwa seninya seperti terapi. Dia juga menyebutkan subjek favoritnya adalah pegunungan setelah tinggal di Afghanistan selama lima tahun.  

Karya seninya dilaporkan terjual hingga £8.500 atau setara dengan Rp160,3 juta per kanvas. "Mereka memberi saya perasaan aman, seperti saya tidak tersentuh," kata Omar.

"Ayah saya tidak pernah meminta saya untuk bergabung dengan Al-Qaeda, tapi dia memberitahu saya bahwa saya adalah anak laki-laki yang dipilih untuk melanjutkan pekerjaannya. Dia kecewa ketika saya mengatakan bahwa saya tidak cocok dengan kehidupan itu," ujarnya.

Trauma

Ketika ditanya mengapa ayahnya memilih dia sebagai ahli warisnya, dia mengatakan bahwa dirinya cerdas. "Saya tidak tahu, mungkin karena saya lebih cerdas, itulah sebabnya saya hidup hari ini."

Istrinya yang berusia 67 tahun, Zaina, mengatakan kepada surat kabar bahwa Omar adalah belahan jiwanya dan yakin bahwa suaminya itu telah menderita trauma, stres, dan serangan panik yang sangat buruk akibat masa lalunya.

"Omar mencintai dan membenci Osama pada saat yang sama. Dia mencintainya karena dia adalah ayahnya tetapi membenci apa yang telah dia (ayahnya) lakukan," katanya.

Osama Bin Laden.

Photo :
  • U-Report

Menurut laporan, Omar berada di Qatar pada 2 Mei 2011, ketika dia mendengar kabar bahwa US Navy Seals telah membunuh ayahnya yang bersembunyi di sebuah rumah persembunyian Pakistan. Akun resmi AS mengatakan bahwa tubuh Osama Bin Laden dimakamkan di laut dari supercarrier USS Carl Vinson dalam waktu 24 jam setelah kematiannya.

Namun, Omar ragu akan kematian dari ayahnya itu. "Akan jauh lebih baik menguburkan ayah saya dan mengetahui di mana jenazahnya. Tapi mereka tidak memberi kami kesempatan."

"Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan padanya. Mereka bilang mereka membuangnya ke laut, tapi saya tidak percaya itu. Saya pikir mereka membawa tubuhnya ke Amerika, untuk dilihat orang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya