Wihara di Thailand Kosong setelah Para Biksu Terjaring Narkoba

Gambar hanya ilustrasi
Sumber :
  • U-Report

VIVA Dunia – Wihara kecil di Provinsi Phetchabun, bagian utara Thailand dilaporkan kosong setelah para biksu terjaring narkoba. Hal tersebut diketahui setelah pemerintah melakukan tes massal narkotika di tengah kampanye nasional untuk memberantas perdagangan barang haram tersebut.

Antisipasi Narkoba Masuk Jakarta Buat Pesta Akhir Tahun, Begini Jurus Kombes Donald

Empat biksu termasuk kepala wihara dinyatakan positif menggunakan metamfetamin, zat yang terkandung dalam narkotika jenis sabu.

Suasana Imlek di Wihara Dharma Bhakti Petak Sembilan

Photo :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
Pemusnahan 400 Gram Sabu dan 210 Butir Ekstasi Hasil Penindakan Bea Cukai dan Polri di Karimun

Pejabat setempat, Boonlert Thintapthai mengatakan, para biksu kemudian dikirim ke fasilitas kesehatan guna menjalani rehabilitas. Mereka dikeluarkan dari wihara pada Senin, 28 November 2022. Pihak kepolisian tidak menjelaskan lebih detail mengapa wihara tersebut jadi sasaran polisi.

“Kuil sekarang sudah kosong karena tidak ada lagi biksunya dan penduduk sekitar tidak bisa ber-derma,” ujar Boonlert Thintapthai kepada AFP, dikutip dari BBC, Kamis, 1 Desember 2022.

Menko Yusril Jelaskan Dasar Hukum Pemulangan Terpidana Mati Mary Jane ke Negara Asalnya

Untuk diketahui, derma merupakan praktik penting dalam ajaran Buddha. Dalam praktik ini, umat akan mendapatkan kekuatan perlindungan melalui perbuatan baik - termasuk memberikan makanan kepada para biksu.

Boonlert mengatakan bahwa pemerintah daerah telah minta bantuan kepada beberapa di wilayah sekitar untuk menugaskan beberapa biksu ke wihara tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber, Dalam beberapa tahun terakhir, sabu menjadi masalah besar di Thailand. Penyitaan narkotika tersebut mencapai rekor tertinggi pada 2021, menurut lembaga PBB yang menangani narkotika dan kriminalitas (UNODC).

Negara ini merupakan titik transit utama untuk peredaran sabu. Narkotika ini membanjiri Thailand dari Myanmar-negara produsen terbesar sabu, melalui Laos. Metamfetamin dalam bentuk pil tersebut kemudian dijual di jalan-jalan dengan harga sekitar 50 Baht atau setara Rp22.000.

Bulan lalu, PM Thailand, Prayuth Chan-ocha mendeklarasikan perang terhadap obat-obatan terlarang setelah kasus petugas kepolisian yang dipecat dari kesatuannya karena penggunaan metamfetamin.

Biksu Budha.

Photo :
  • ESPN
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya