Seorang Pria Ditembak Mati karena Rayakan Kekalahan Timnas Iran di Piala Dunia

Suporter Iran
Sumber :
  • the-AFC.com

VIVA Dunia – Seorang pria ditembak mati oleh pasukan keamanan Iran setelah tim sepak bola nasional Iran kalah saat bertanding dengan Amerika Serikat (AS) di Piala Dunia Qatar. AS dan Iran memiliki hubungan yang semakin memanas karena demonstrasi anti-pemerintah, yang diklaim pejabat Iran bahwa AS adalah dalang dari gelombang protes tersebut.

Harapan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia

Mehran Samak, pria berumur 27 tahun itu ditembak mati setelah membunyikan klakson mobilnya di Bandar Anzali, sebuah kota di pantai Laut Kaspia, barat laut Teheran, menurut aktivis hak asasi manusia.

"Samak menjadi sasaran langsung dan ditembak di kepala oleh pasukan keamanan, karena kekalahan tim nasional melawan Amerika”, kata kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo, dikutip dari The Guardian, Kamis, 1 Desember 2022.

Biden Rencanakan Serang Fasilitas Nuklir Iran Sebelum Lengser

Timnas Iran di Piala Dunia Qatar 2022

Photo :
  • AP Photo/Frank Augstein

Pertandingan antara kedua negara, yang memutuskan hubungan diplomatik lebih dari 40 tahun lalu, itu terjadi dengan latar belakang represi kekerasan di Iran setelah protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini pada bulan September lalu.

Sasar Pasukan Kurdi di Aleppo, Militer Turki Bombardir Suriah Utara

Pasukan keamanan Iran telah menewaskan sedikitnya 448 orang dalam tindakan keras terhadap protes, termasuk 60 anak berumur 18 tahun dan 29 wanita dewasa, menurut IHR.

Dalam kejutan yang luar biasa, gelandang internasional Iran Saeid Ezatolahi, yang bermain di pertandingan AS dan berasal dari Bandar Anzali, mengungkapkan bahwa dia mengenal Samak dan memposting foto mereka bersama di tim sepak bola remaja.

"Setelah kekalahan pahit tadi malam, berita kematian anda membakar hati saya,” kata Ezatolahi di Instagram, menggambarkan Samak sebagai rekan setim masa kecil.

Dia tidak mengomentari keadaan kematian temannya tetapi mengatakan, "Suatu hari topeng akan jatuh, kebenaran akan terungkap."

Dia menambahkan bahwa ini bukan hal yang pantas didapatkan oleh kaum muda Iran. "Ini bukan hal yang pantas diterima bangsa kita.”

Banyak orang Iran menolak untuk mendukung tim nasional, dan setelah pertandingan pada Selasa malam, 29 November 2022, rekaman di media sosial menunjukkan penonton bersorak dan menyalakan kembang api setelah Iran kalah dari rival sengitnya.

Pusat Hak Asasi Manusia di Iran (CHRI) yang berbasis di New York juga melaporkan bahwa Samak telah dibunuh oleh pasukan keamanan saat merayakan kekalahan timnas Iran di Piala Dunia Qatar.

CHRI juga menerbitkan video dari pemakaman Samak di Teheran pada hari Rabu, 30 November 2022, di mana para pelayat terdengar meneriakkan "matilah diktator", yang merupakan seruan untuk pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya