Situasi Pandemi COVID-19 di Beijing Semakin Kristis, Ada 2.000 Kasus Positif dalam 2 Hari

Sejumlah warga mengantre tes PCR di kawasan Panjiayuan, Distrik Chaoyang, Beijing, China.
Sumber :
  • ANTARA/M. Irfan Ilmie.

VIVA Dunia – Situasi pandemi COVID-19 di Beijing makin kritis dengan adanya penambahan sekitar 2.000 kasus positif dalam dua hari berturut-turut. Otoritas setempat mengoperasikan rumah sakit sementara yang berlokasi Xinguozhan di pinggiran ibu kota China itu mulai Rabu 23 November 2022.

Mensos Sebut Ada 3 Lokasi Pengungsian untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Dengan adanya lebih dari 1.000 kasus positif baru COVID-19 di Beijing dalam dua hari terakhir, membuat situasi pandemi memasuki masa paling kritis, demikian otoritas kesehatan Kota Beijing kepada pers. Oleh sebab itu, otoritas setempat kembali mengingatkan warga mengurangi mobilitasnya di dalam wilayah Ibu Kota.

Warga juga diwajibkan menunjukkan tes negatif COVID-19 dalam 48 jam terakhir sebelum mengunjungi beberapa tempat umum. Aturan tersebut berlaku mulai Kamis. Sebelumnya tes negatif berlaku 72 jam.

Presiden Prabowo Bakal ke China 8-10 November untuk Penuhi Undangan Xi Jinping

Aktivitas analis tes COVID-19 di Beijing, China pada Agustus 2022

Photo :
  • AP Photo/Mark Schiefelbein

Pada Rabu di Beijing terdapat 913 kasus baru, termasuk 765 ditemukan di area isolasi dan observasi, dan 148 kasus baru lainnya dari permukiman.

Tisu Mice Berubah Jadi Nano, Intip Strategi Azkia Diva Hadapi Gempuran Banjirnya Produk China

Dari 913 kasus lokal, 352 di antaranya ditemukan di Distrik Chaoyang sebagai pusat bisnis, kompleks diplomatik, dan permukiman warga asing terbesar di Beijing.

"Kami akan memperketat tindakan pencegahan dan pengendalian dengan membatasi mobilitas masyarakat dan mengurangi tingkat kehadiran karyawan perusahaan," kata Wakil Kepala Distrik Chaoyang Yang Beibei dikutip media setempat.

Dalam empat hari terakhir, suasana jalanan di Kota Beijing, khususnya Distrik Chaoyang, lengang, kereta metro dan bus kota juga sepi penumpang. Sebagian besar restoran, warung, dan kafe hanya melayani pembelian dibawa pulang. (Ant/Antara)

Muslim di China

Pemerintah China Berusaha Melakukan 'Konfuniasisasi' Islam di Tiongkok?

Mereka diduga mempromosikan gagasan bahwa Konfusianisme dan Sufi itu serupa, dan menganjurkan adanya hubungan antara Islam dan Konfusianisme.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024