5 Pemimpin Dunia Berdarah Indonesia, Ada PM Kanada Justin Trudeau

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
Sumber :
  • Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP

VIVA Dunia – Indonesia adalah sebuah negara yang besar dan kepulauan. Sebab itu, tidak heran jika jumlah penduduknya sangat banyak dan tersebar. Bahkan, tidak hanya tersebar di dalam negeri, warga Indonesia juga banyak yang merantau sampai menetap di luar negeri. 

Pada tahun 2012, Kementerian Luar Negeri menggelar konferensi Diaspora Indonesia dan tercatat ada 26 negara yang menjadi lokasi perantauan. Mereka berkarier dalam pelbagai sektor, mulai dari wirausaha sampai dunia politik. 

Siapa sangka, para keturunan Indonesia ini bisa membawa nama baik dengan menduduki jabatan kepala negara tempat mereka tinggal saat ini. Sebuah prestasi yang mengagumkan yang harus diapresiasi, mulai dari menteri hingga presiden. Berikut ulasan selengkapnya. 

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau

Photo :
  • Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP

Justin Pierre James Trudeau adalah salah satu orang tertampan di dunia. Tapi, yang bikin bangga, Perdana Menteri (PM) Kanada ini ternyata masih memiliki darah Indonesia. Pria tampan satu ini adalah anak dari pasangan Pierre Elliott Trudeau dan Margaret Sinclair. 

Dia memiliki nenek buyut dari ibunya, Margaret, bernama Cornelia Louisa Indvelt yang lahir di Padang, Sumatera Barat pada 1808. Cornelia adalah anak dari warga negara Belanda yang tinggal di Padang dan beristrikan orang Nias. Tapi sayang, identitasnya belum diketahui jelas. 

Presiden Prabowo Subianto Bakal Nyoblos Pilkada di Bojongkoneng

2. Richard Rakotonirina

Sosok gagah Richard Rakotonirina pernah menjalani pendidikan Sesko AD di Bandung pada 2000, disusul kemudian pada 2011 mengikuti kursus Lemhanas. Ia menyadari bahwa sang ayah berasal dari Indonesia. Dia bahkan tampak mencintai budaya Indonesia. 

Momen Unik: Prabowo Disambut Wanita Berjejer Sambil Kibaskan Rambut Saat Kunjungan ke UEA

Richard pernah menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer Madagaskar. Kedekatan negara kepulauan di sisi timur Benua Afrika itu sudah berlangsung sejak abad ke-7. Dia mengatakan, sekitar 70 persen dari 22 juta warga Madagaskar kemungkinan berasal dari Nusantara. 

3. Yusof Ishak

Soal Dukungan Jokowi ke Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng, Begini Analisa Pengamat

PM Lee Kuan Yew dan Presiden Singapura Yusof Ishak (kanan).

Photo :
  • utusan.com.my

Pemilik nama lengkap Encik Yusof bin Ishak ini adalah presiden pertama Singapura setelah negara itu lepas dari wilayah Federasi Malaysia dan mengubah statusnya sebagai negara republik pada 9 Agustus 1965 silam. 

Yusof menjabat sebagai presiden pada periode 1965-1970. Ia lahir di Padang Gajah, Perak, Malaysia, pada 12 Agustus 1910. Meski lahir di Malaysia, tapi kedua orang tuanya adalah warga negara Indonesia (WNI) asli. 

Sang ayah adalah orang Minangkabau, Sumatera Barat. Sementara ibunya adalah warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Ia memiliki leluhur bangsawan asli Minangkabau bernama Datok Jonathan. Jadi, dia adalah orang keturunan asli Minang. 

4. Ahmad Zahid Hamidi

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi.

Photo :
  • The Straits Times

Pria kelahiran 4 Januari 1953 di Kampung Sungai Nipah Darat, Bagan Datoh, Perak, Malaysia, ini adalah putra tertua dari sembilan bersaudara. Namun, sang ayah, Raden Hamidi Abdul Fatah adalah orang Jawa asli yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. 

Sementara sang ibu, Tuminah Abdul Jalil, berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Kakek dari pihak ibunya menikah dengan perempuan asal Melayu. Meski memiliki darah Jawa, tapi dia dibesarkan oleh ayah angkatnya yang keturunan China bernama Chen Jin Ting. 

Karier politik di Partai UMNO sangat moncer. Ahmad Zahid Hamidi pernah menduduki jabatan sebagai wakil perdana menteri periode 2015-2018, menteri dalam negeri 2013-2018, dan menteri pertahanan Malaysia 2009-2013. 

5. Raymond Sapoen

Raymond Sapoen capres Suriname keturunan Jawa

Photo :
  • Suriname Herald

Nama Raymond Sapoen menjadi perbincangan hangat usai dirinya menjadi kandidat presiden Suriname pada 2015. Sebuah negara yang dulunya dikenal banyak warga negara Indonesia (WNI) menetap. Ia adalah generasi kedua imigran asal Jawa. 

Sekira abad 20, keluarganya dikirim oleh kolonial Belanda untuk menggarap perkebunan di Suriname. Ia memulai karier sebagai pengacara, kemudian bergabung dengan Partai Demokrasi Nasional (NDP) dalam kurun waktu sebentar. 

Ia kemudian pindah ke Partai Pandawa Lima. Berkat sepak terjangnya di partai, ia pernah menjadi penasihat hukum Departemen Perencanaan Pembangunan Suriname tahun 1996. Disusul tiga tahun berikutnya menjadi Wakil Menteri Pendidikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya