Cendekiawan Arab Sebut Perubahan Iklim Berpotensi Punahkan Banyak Spesies Tumbuhan dan Hewan di Duni

Sejumlah cendekiawan lintas agama dari 60 negara yang mewakili semua benua bertemu di konferensi Abu Dhabi Forum for Peace di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu, 9 November 2022.
Sumber :

VIVA Dunia – Perubahan iklim berpotensi memunahkan banyak spesies tumbuhan dan hewan yang pada akhirnya dapat mengancam eksistensi umat manusia di Bumi, kata Dr. Omniyat Al Hajri, Direktur Eksekutif Sektor Kesehatan Masyarakat Uni Emirat Arab.

Daftar Harga Pangan 17 Desember 2024: Beras hingga Daging Sapi Naik

 

Saat berbicara di konferensi Abu Dhabi Forum for Peace di Abu Dhabi, Rabu, 9 November 2022, memperingatkan bahwa ancaman krisis akibat perubahan iklim menyerupai latar belakang pandemi Covid-19.

Perubahan Iklim Melemahkan Ekonomi dan Keamanan Perempuan, Menurut Komnas

 

Covid-19 adalah salah satu dari sekian banyak virus dan penyakit yang dapat berubah menjadi pandemi yang mengancam manusia di mana-mana, katanya. Alasannya selalu karena kurangnya sistem pemantauan, kurangnya dana untuk penelitian, atau cakupan vaksin yang dibutuhkan.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Sejumlah cendekiawan lintas agama dari 60 negara yang mewakili semua benua berte

Photo :

 

Hal yang sama, menurutnya, berlaku untuk masalah perubahan iklim, yang mengancam sejumlah besar spesies tumbuhan dan hewan dengan kepunahan.

 

Pekerjaan serius itu harus dilakukan untuk menghentikan kemerosotan besar yang terjadi dalam masalah pangan, kesehatan dan iklim. Upaya itu tidak akan menghasilkan kecuali melalui kemitraan dan transparansi dalam penelitian, yang menghemat waktu dan peluang.

Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab

Photo :
  • Mohammad Arief Hidayat

 

Al-Hajri mempresentasikan pengalaman UEA dalam menangani pandemi, mencatat bahwa itu didasarkan pada pernyataan Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, “Jangan lumpuhkan mereka”, karena makanan adalah garis merah dan obat-obatan atau vaksin adalah untuk semua orang.

Tantangan vital yang dihadapi masyarakat manusia kontemporer di tingkat kesehatan, pangan, dan iklim, dia memperingatkan, saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.  Masalah pangan mencerminkan fakta bahwa dunia sedang menuju ke arah yang berlawanan dari pembangunan berkelanjutan. Laporan internasional terbaru dalam hal ini menegaskan bahwa konflik telah memperburuk situasi sulit yang diderita jutaan penduduk dunia.

[dok. Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia, Yugi Prayanto, saat ditemui di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Desember 2024]

Kejar Target Swasembada Pangan, Kadin Sinergikan Stakeholder Kelautan dan Perikanan

Ada pula wacana yang mengusulkan agar ikan nantinya wajib dimasukkan ke dalam daftar menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024