Zelensky Nyatakan Terbuka Lakukan Pembicaraan Dengan Rusia, Tapi Hanya Negosiasi "Tulus"
- Ludovic Marin, Pool via AP
VIVA Dunia – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia, tetapi menekankan bahwa hanya negosiasi "tulus" yang akan memulihkan perbatasan Ukraina. Hanya perundingan tulus yang juga akan memberikan kompensasi bagi Ukraina atas serangan Rusia, dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang, ujarnya.
Sikap itu ia nyatakan melalui video, beberapa hari setelah surat kabar Washington Post melaporkan bahwa pemerintah Amerika Serikat menginginkan pemerintah Ukraina memberikan sinyal atas kesediaannya untuk melakukan pembicaraan. Pemerintah AS juga disebutkan khawatir bahwa, dengan tampil terlalu keras kepala, Kiev dapat membahayakan posisinya sendiri dalam mendapatkan dukungan dari kalangan internasional.
"Siapa pun yang serius tentang agenda iklim juga harus serius tentang perlunya segera menghentikan agresi Rusia, memulihkan integritas teritorial kita, dan memaksa Rusia ke dalam negosiasi damai yang sejati," kata Zelensky.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut sebelum berpidato di depan para pemimpin dunia pada KTT iklim global pada Selasa. Ukraina telah berulang kali mengusulkan pembicaraan semacam itu, tetapi "kami selalu menerima tanggapan Rusia yang di luar akal sehat dan disertai dengan serangan teroris baru, penembakan, atau pemerasan," katanya.
Pemulihan integrasi teritorial
Zelensky menyebutkan syarat-syarat yang menurut dia sangat mudah dimengerti. "Sekali lagi --pemulihan integritas teritorial, penghormatan terhadap Piagam PBB, kompensasi untuk semua kerusakan yang disebabkan oleh perang, hukuman bagi setiap penjahat perang, dan jaminan bahwa ini tidak akan terjadi lagi," ujarnya.
Sejak Rusia mengumumkan pencaplokan wilayah Ukraina pada akhir September, Zelensky telah memutuskan bahwa Kiev tidak akan pernah bernegosiasi dengan Moskow selama Vladimir Putin masih menjadi presiden Rusia. Pejabat-pejabat Kiev telah mengulangi sikap Ukraina itu dalam beberapa hari terakhir, sambil mengatakan bahwa Kiev akan bersedia untuk bernegosiasi dengan penerus masa depan Putin.
"Bernegosiasi dengan Putin berarti menyerah, dan kami tidak akan pernah memberinya hadiah ini," kata penasihat Zelensky, Mykhailo Podolyak, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica yang diterbitkan pada Selasa 8 November 2022.
Rusia menuntut Ukraina untuk menyerahkan wilayah sebagai prasyarat untuk mewujudkan pembicaraan, yang membuat diskusi menjadi mustahil untuk saat ini. Podolyak mengatakan, "Masyarakat tidak akan pernah menerima ini. Dialog baru akan terjadi jika
tentara Rusia meninggalkan wilayah Ukraina."
Pada Senin (7/11), juru bicara Kremlin --kantor presiden Rusia-- Dmitry Peskov mengulangi sikap Moskow bahwa pihaknya terbuka untuk pembicaraan tetapi Kiev menolak. Moskow telah berulang kali mengatakan tidak akan bernegosiasi soal wilayah yang dinyatakannya telah direbut oleh Rusia dari Ukraina. (Ant/Antara)