10 Hari Negosiasi, Ini 5 Kesepakatan Damai Wilayah Konflik di Ethiopia

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pertahanan Nasional Ethiopia (ENDF)
Sumber :
  • Madote

VIVA Dunia – Pemerintah Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray atau disingkat TPLF telah menyetujui penghentian permusuhan secara permanen dan menandakan akhir dari sepuluh hari negosiasi yang sudah berlangsung dan dipimpin oleh Uni Afrika di Afrika Selatan.

Melansir dari Aljazeera menyebutkan bahwa perang saudara itu sudah dimulai sejak November 2020. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi di wilayah utara Tigray.

Protes di Ethiopia

Photo :
  • telegraph

Kesepakatan itu penting untuk mengakhiri konflik di mana kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan oleh kedua belah pihak. Berikut ini merupakan 5 hal utama dari kesepakatan yang menetapkan bahwa kedua belah pihak menolak “kekerasan sebagai metode untuk menyelesaikan perbedaan politik” di masa yang akan datang.

1. Ethiopia Hanya Memiliki Satu Kekuatan Pertahanan

Tentara Ethiopia

Photo :
  • Aljazeera

Perang pecah pada November 2020 ketika pemerintah federal Ethiopia mengirim pasukan ke wilayah tersebut setelah TPLF menuduh Perdana Menteri Abiy Ahmed memusatkan kekuasaan dengan mengorbankan wilayah. Ini mengadu kekuatan regional dari Tigray melawan tentara federal Ethiopia dan sekutunya dari daerah lain dan tetangga Eritrea.

Dalam kesepakatan, kedua belah pihak “setuju dan mengakui” bahwa Republik Demokratik Federal Ethiopia “hanya memiliki satu kekuatan pertahanan”. Akibatnya, akan ada program perlucutan senjata, demobilisasi, dan reintegrasi (DDR) bagi para pejuang TPLF.

2. Pemulihan Tigray

Retakan yang muncul di kawasan Ethiopia dan terus melebar

Photo :
  • bbc.co.uk

Berdasarkan kesepakatan tersebut, kedua belah pihak menyepakati pemulihan pemerintahan federal Ethiopia di Tigray. TPLF berkomitmen untuk menghormati otoritas konstitusional pemerintah federal dan untuk "menghentikan semua upaya untuk membawa perubahan pemerintahan yang tidak konstitusional".

Sebagai imbalannya, pemerintah Ethiopia berkomitmen untuk menghentikan operasi militer yang menargetkan TPLF, memulihkan layanan penting di wilayah tersebut, dan mencabut sebutan "teroris" pada para pejuang TPLF.

3. Bantuan Kemanusiaan

Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa

Photo :
  • Dailymaverick

Sejak Juni 2021 ketika pemberontak Tigrayan merebut kembali wilayah itu dari pasukan federal, pemerintah Ethiopia telah memutus layanan penting di sana, membuat orang berjuang dengan kekurangan makanan dan tidak ada akses ke utilitas dasar.

Kepala UNRWA Terang-terangan Katakan Israel Melanggar Semua Aturan Perang di Gaza

Sekarang, pemerintah federal telah berkomitmen untuk memberikan akses tanpa hambatan ke bantuan, dengan bantuan lembaga kemanusiaan, untuk memenuhi kebutuhan ini, terutama bagi perempuan, anak-anak, dan orang tua. Pemerintah juga setuju untuk memfasilitasi pemulangan mereka yang mengungsi di luar wilayah pada waktunya.

4. Penghentian Permusuhan Segera dan Permanen

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pertahanan Nasional Ethiopia (ENDF)

Photo :
  • Madote

Pemerintah federal dan TPLF keduanya sepakat untuk “penghentian tindakan kekerasan yang terang-terangan dan terselubung” dan juga untuk mengakhiri “propaganda, retorika, dan ujaran kebencian yang bermusuhan” terhadap kedua belah pihak.

Palestina Sebut Keanggotaan Penuhnya di PBB Jadi Kunci Stabilitas Timur Tengah

Kedua belah pihak setuju untuk tidak hanya menghormati konstitusi FDRE tetapi juga menghormati hak asasi manusia yang mendasar untuk melindungi warga sipil dan memastikan akuntabilitas sesuai dengan konstitusi dan Kerangka Kebijakan Keadilan Transnasional AU.

5. Perlindungan Warga Sipil

Warga Ethiopia mencari air.

Photo :
  • U-Report

Kesepakatan itu juga mencakup perlindungan terhadap warga sipil, terutama jutaan orang yang mengungsi akibat kekerasan di Tigray.

Kesepakatan itu juga menetapkan diakhirinya kekerasan dan kekerasan berbasis seksual dan gender terhadap anak-anak, perempuan dan orang tua, serta perekrutan tentara anak. Ada banyak laporan yang menunjukkan bahwa TPLF telah merekrut tentara anak-anak dan bahwa pasukan federal dan sekutu telah menggunakan pemerkosaan sebagai senjata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya