Polisi Tangkap WNI yang Rampok Mini Market di Jepang, Ambil Uang Rp 3,6 Juta

Bendera Jepang
Sumber :

VIVA Dunia – Seorang Warga Negara Indonesia atau WNI telah ditangkap pihak Metro Tokyo, Jeopang, usai merampok sebuah mini market waralaba di Ibu Kota pada Jumat pekan lalu.

Mau Rasakan Sensasi Winter Seperti di Tokyo? Yuk Liburan Akhir Tahun ke Sini Aja

WNI tersebut diketahui seorang pria bernama Regi Carles Farah yang berusia 25. Dikabarkan, Regi membobol minimarket tersebut dan mengambil uang tunai dari kasir.

Regi juga mengancam seorang karyawan toko dengan semprotan deodoran dan korek api, seperti membuat fire flame. Ia berhasil membawa kabur uang tunai sekitar 35.000 yen atau sekitar Rp 3,6 juta namun aksinya terekam kamera pengawas (CCTV).

Kepala BPIP Sebut Pancasila Bikin Setiap WNI Terlahir sebagai Calon Presiden

Ilustrasi Perampokan.

Photo :

Berdasarkan penelusuran kepolisian, pelaku ditemukan di wilayah Taito setelah mengetahui rute pelarian dari rekaman CCTV tersebut. 

Duit KPU Langkat Rp150 Juta untuk Pilkada Dirampok, Polda Sumut Ringkus 2 Pelaku

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia atau PWNI-BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha mengatakan pihaknya telah menerima laporan mengenai tindak kriminal tersebut dan akan menjadi pendamping. Pihak KBRI Tokyo telah berkoordinasi dengan otoritas terkait mengenai perampokan ini.

"Benar terdapat seorang WNI yang melakukan tindak pidana perampokan di convenience store di Tokyo," jelas Judha dalam media briefing pekanan, dilansir Jumat 4 Oktober 2022.

Bendera Jepang

Photo :

"Hingga kini kita akan melakukan pendampingan hukum," lanjut Judha. Pada Jumat hari ini, akses kekonsuleran akan diberikan kepada WNI tersebut. Pihak KBRI akan menemui WNI tersebut.

Hal ini juga dibenarkan oleh Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Tokyo Ali Sucipto, "Ya, benar," katanya, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus tersebut dengan menghubungi dan berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

"Kita akan kontak dengan pihak kepolisian Jepang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terlebih dahulu," katanya dikutip di laman Antara News. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya