Wanita AS Dihukum 20 Tahun Penjara karena Pimpin Batalion ISIS dengan Doktirn Menyeramkan

ISIS
Sumber :
  • vstory

VIVA – Seorang hakim Amerika Serikat (AS )telah menghukum seorang wanita Kansas yang memimpin batalion ISIL (ISIS), yang semuanya perempuan di Suriah dengan hukuman maksimum 20 tahun penjara, setelah Allison Fluke-Ekren mengaku bersalah atas tuduhan terorisme awal tahun ini.

Selama sidang di pengadilan federal di Virginia utara pada hari Selasa, Fluke-Ekren mengatakan dalam pidato panjangnya bahwa dia bertanggung jawab atas tindakannya, tetapi menghabiskan sebagian besar waktu untuk merasionalisasi dan meminimalkan perilakunya.

"Kami hanya menjalani kehidupan yang sangat normal," katanya kepada hakim tentang waktunya di Suriah. 

Melansir dari Aljazeera, Rabu, 2 November 2022, dia juga menunjukkan foto-foto anak-anaknya saat makan malam pizza mingguan.

Para perempuan dievakuasi dari wilayah terakhir penguasaan ISIS di Suriah

Photo :
  • AP Photo/Felipe Dana

Jaksa menggambarkan Fluke-Ekren sebagai permaisuri ISIS, dan menuduhnya melatih perempuan dan anak perempuan berusia 10 tahun tentang cara menggunakan senjata otomatis dan meledakkan granat dan sabuk bunuh diri.

Pihak berwenang mengatakan wanita berusia 42 tahun itu juga membahas melakukan serangan di dalam Amerika Serikat.

Setelah ditangkap di Suriah, Fluke-Ekren dibawa ke AS pada akhir Januari untuk menghadapi dakwaan.

Nilai-nilai Kesetaraan Gender Terwujud dalam Perayaan Hari Ibu

Anak-anaknya sendiri mencela dia di pengadilan dan menggambarkan bahwa mereka dilecehkan secara fisik dan seksual oleh ibu mereka.

Putri Fluke-Ekren mengatakan dalam pernyataan yang dibacakan pada sidang hari Selasa, 1 November 2022, bahwa nafsu untuk mengontrol dan memiliki kekuasaan mendorong ibunya untuk membawa keluarganya ke belahan dunia lain untuk menemukan kelompok ISIL (ISIS).

Terpopuler: BPJS Kesehatan Harvey dan Sandra Dewi, hingga Tempat Wisata di Bogor

Dia menambahkan ibunya menjadi terampil menyembunyikan pelecehan yang dia lakukan.

Dia juga menggambarkan sebuah insiden di mana ibunya diduga menuangkan obat kutu ke seluruh wajahnya sebagai hukuman, menyebabkan wajahnya melepuh dan matanya terasa panas. Fluke-Ekren kemudian mencoba membersihkan bahan kimia itu, tetapi putrinya menolak.

Sempat Salah Prediksi, Nikita Mirzani Tegaskan Hal Ini Soal Perkara 'Kang Semir'

"Saya ingin orang-orang melihat orang seperti apa dia. Dia ingin (obat kutu) itu membutakan saya," katanya.

VIVA Militer: Kelompok teroris ISIS

Photo :
  • arabnews.com

Fluke-Ekren telah membantah tuduhan pelecehan tersebut. Dia juga menggambarkan brigade wanita yang dia pimpin mirip dengan pusat komunitas untuk wanita yang berubah menjadi serangkaian kelas bela diri karena menjadi jelas bahwa kota Raqqa, benteng ISIL (ISIS) tempat dia tinggal, menghadapi invasi.

Asisten Pertama Jaksa AS Raj Parekh mengatakan bahkan di dalam ISIL (ISIS), orang-orang yang mengenal Fluke-Ekren menggambarkan ideologinya sebagai di luar nalar. Tindakan Fluke-Ekren menambahkan dimensi baru ke sisi tergelap umat manusia, kata Parekh.

Fluke-Ekren, yang keluarganya berasal dari Midwest AS, bekerja sebagai guru di AS sebelum meninggalkan negara itu dan kemudian bergabung dengan ISIL (ISIS) di Suriah, menurut Departemen Kehakiman.

ISIL (ISIS) menguasai petak besar wilayah di Irak dan Suriah dari 2014 hingga kekalahan teritorialnya pada akhir 2017.

Selama waktu itu, kelompok tersebut, yang telah mendeklarasikan kekhalifahan dan menginspirasi serangan terhadap sasaran sipil di seluruh dunia, menarik ribuan pejuang asing, termasuk dari Eropa dan AS.

Akhir April, seorang hakim AS menghukum Alexanda Kotey, mantan anggota sel ISIL (ISIS) kelahiran Inggris yang dikenal sebagai ‘The Beatles’, dan dihukum penjara seumur hidup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya