Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina Berlanjut Tanpa Rusia

Petani memanen gandum di Zghurivka, Ukraina
Sumber :
  • AP Photo/Efrem Lukatsky

VIVA Dunia – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ukraina, dan Turki telah menyetujui pengoperasian 16 kapal pengangkut gandum, setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Tentara Korut Ditarik dari Perbatasan Ukraina, Ada Apa?

Dalam pernyataannya, Pusat Koordinasi Gabungan (JCC), yang berbasis di Istanbul dan bertugas mengawasi pengiriman biji-bijian, mengatakan bahwa perwakilan dari PBB, Ukraina, dan Turki juga setuju untuk memeriksa 40 kapal keluar pada Senin 31 Oktober 2022. Rusia telah diberi tahu mengenai perkembangan tersebut, kata JCC.

Saat ini, ada 97 kapal bermuatan dan 15 kapal masuk yang terdaftar untuk diinspeksi oleh JCC di sekitar Istanbul, serta 89 kapal tambahan yang telah mendaftar untuk bergabung dengan inisiatif tersebut.

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

Petani di Ukraina saat memanen tanaman gandumnya

Photo :
  • AP Photo/Efrem Lukatsky)

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengatakan Menteri Pertahanan Nasional Hulusi Akar terus bernegosiasi dan berkoordinasi dengan mitra-mitranya untuk kelanjutan ekspor biji-bijian di Laut Hitam.

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

Pada Sabtu (29/10), Rusia mengumumkan penangguhan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor gandum Ukraina, menyusul serangan terhadap Armada Laut Hitam.

Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Rusia, Ukraina, PBB, dan Turki di Istanbul pada 22 Juli 2022 untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.

Ekspor dari pelabuhan-pelabuhan tersebut sempat terhenti sementara akibat perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak Februari lalu.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk

PBB Desak Gencatan Senjata di Timur Tengah untuk Akhiri Penderitaan Warga Sipil

Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Turk, menyampaikan kekhawatiran mendalam atas konflik yang semakin memanas di Timur Tengah.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024