Korea Selatan Memasuki Masa Berkabung Selama 5 Hari, Pasca Tragedi Halloween Itaewon

Buket bunga sebagai ucapan duka cita tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel
Sumber :
  • AP Photo/Ahn Young-joon

VIVA Dunia – Setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon yang menewaskan lebih dari 150 jiwa, Korea Selatan membatalkan dan menunda acara-acara besar, karena negara tersebut memasuki masa berkabung, selama lima hari.

Intelijen Korsel Sebut 100 Tentara Korut yang Dikirim ke Rusia Tewas

Melansir BBC, pada tanggal 30 Oktober 2022 pagi setelah kejadian tersebut, Presiden Yoon Seok Yeol mengadakan konferensi pers di Kantor Kepresidenan Yongsan, di mana ia mengumumkan wacana publik darurat terkait dengan tragedi Itaewon dan menyatakan masa berkabung nasional, mulai hari itu dan berlanjut sampai 5 November.

Buket bunga sebagai ucapan duka cita tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel

Photo :
  • AP Photo/Ahn Young-joon
MK Korsel Perintahkan Presiden Yoon Serahkan Dekrit Darurat Militer

Sebagai tanggapan, industri hiburan mulai membatalkan atau menunda berbagai program dan acara. Di antara program yang dibatalkan, SBS telah membatalkan episode hari ini dari 'Inkigayo,' 'Animal Farm,' dan 'Running Man,’ di tvN telah membatalkan episode 'Comedy Big League' dan 'The Game Caterers 2,' KBS telah membatalkan '1 Night, 2 Days' dan 'Boss in the Mirror,' dan MBC telah membatalkan episode 'King of Masked Singer' hari ini.

Beberapa acara musik, termasuk 'Halloween Strike Music Festival 2022' dan 'Busan One Asia Festival 2022,' juga telah dibatalkan. Perayaan Halloween yang diselenggarakan juga telah dibatalkan di taman hiburan Everland serta distrik perayaan Halloween yang populer seperti Hongdae.

Yoon Suk Yeol Absen Panggilan Tim Investigasi Gabungan soal Kisruh Darurat Militer

Sebanyak 149 orang tewas dan 78 lainnya luka saat perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, Sabtu 29 Oktober 2022.

Photo :
  • Yonhap.

Itaewon adalah tujuan populer bagi orang-orang yang merayakan Halloween di ibu kota Korea Selatan, dan insiden itu tampaknya terjadi akibat terlalu padat dan banyaknya orang.

Choi Cheon-sik, seorang pejabat dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional, mengatakan diyakini bahwa orang-orang berdesakan bahkan memakan korban jiwa, setelah kerumunan besar mulai mendorong maju di gang sempit dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.

Setelah tragedi nahas tersebut, banyak orang di Korea Selatan telah muncul di tempat peringatakn, peringatan baik yang darurat maupun yang didirikan oleh pemerintah, untuk memberi penghormatan dan mengirim doa kepada para korban yang telah meninggal.

Warga Korsel berjalan di Seoul, Korea Selatan.

Survei Terbaru, Setengah dari Orang Dewasa di Korsel 'Ogah' Punya Anak

Hampir setengah dari orang dewasa di Korea Selatan, yang berusia subur percaya bahwa menjalani hidup tanpa anak adalah hal yang wajar.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024