ISIS Akui Bertanggung Jawab Atas Insiden Serangan Masjid di Iran

Masjid Shah Cheragh di kota Shiraz setelah serangan ISIS
Sumber :
  • Reuters

VIVA Dunia – Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pada hari Rabu, 26 Oktober 2022 di sebuah masjid milik Muslim Syiah di Iran selatan yang menurut media pemerintah menewaskan lebih dari selusin orang.

Viral Guru SMP dan Siswi Digerebek Gegara Diduga Berbuat Mesum Dalam Masjid di Gowa

Mereka mengklaim telah membunuh sebanyak 20 orang dalam peyerangan tersebut.

Tiga teroris ISIS tersebut menembaki jamaah di Masjid Shah Cheragh di kota Shiraz, "membunuh sedikitnya 20 warga Syiah dan melukai puluhan lainnya", kata kelompok jihadis Muslim Sunni radikal dalam sebuah pernyataan melalui saluran Telegram, melansir AFP. 

Biden Rencanakan Serang Fasilitas Nuklir Iran Sebelum Lengser

Masjid Shah Cheragh di kota Shiraz setelah serangan ISIS

Photo :
  • Reuters

Menurut laporan setempat, serangan itu dilakukan oleh tiga pria bersenjata pada malam hari. Aparat penegak hukum telah menangkap dua teroris dan saat ini tengah melakukan perburuan orang ketiga.

Area Terlarang untuk Warga Sipil di Damaskus Selama Rezim Assad Ternyata Fasilitas Produksi Bom Barel

Nour News, yang dikelola pemerintah Iran sebelumnya melaporkan bahwa para penyerang bukanlah warga negara Iran. Banyak di antara mereka yang tewas merupakan wistawan di Shiraz,yang merupakan tujuan populer untuk ziarah dan pariwisata, termasuk seorang wanita dan dua anak termasuk di antara mereka yang tewas. 

Ini adalah insiden yang "sangat langka" karena serangan terakhir yang terjadi di kota itu terjadi pada April 2008 ketika sebuah bom yang ditanam di sebuah masjid menewaskan 14 orang.

VIVA Militer: Kelompok teroris ISIS

Photo :
  • arabnews.com

Mengutuk serangan itu, Presiden Iran, Ebrahim Raisi bersumpah "tanggapan yang akan disesalkan" terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan di Shiraz. 

“Pengalaman menunjukkan bahwa musuh-musuh Iran, setelah gagal menciptakan perpecahan dalam barisan persatuan bangsa, membalas dendam melalui kekerasan dan teror. Kejahatan ini pasti tidak akan terjawab, dan lembaga keamanan dan penegak hukum akan memberikan pelajaran kepada mereka yang merancang serangan itu," kata Raisi berapi-api. 

Serangan hari Rabu terjadi pada saat negara tersebut dicekam oleh protes jalanan terhadap rezim atas kematian Mhasa Amini yang berusia 23 tahun.

Menurut kelompok hak asasi, lebih dari 200 pengunjuk rasa telah tewas dan ribuan telah ditangkap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya