Masjid Syiah di Iran Diserang Teroris, 15 Tewas Puluhan Luka-luka

Kelompok teroris ISIS (Ilustrasi)
Sumber :

VIVA Dunia – Sedikitnya 15 orang tewas pada Rabu, 26 Oktober 2022, dalam serangan di sebuah masjid utama Muslim Syiah di Iran selatan, dan kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim serangan itu, menurut media pemerintah.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Serangan yang dilakukan oleh teroris bersenjata selama salat magrib di mausoleum Shah Cheragh di kota Shiraz juga melukai sedikitnya 19 orang, kata televisi pemerintah.

Melansir dari NDTV, Kamis, 27 Oktober 2022, laporan sebelumnya mengatakan 13 orang tewas dan 40 terluka, serta tiga penyerang terlibat.

Buntut Penembakan Siswa SMK, Mabes Polri Kirim Propam dan Itwasum ke Semarang

Kepala kehakiman lokal Kazem Mousavi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa hanya satu teroris yang terlibat dalam serangan ini.

Komisi III DPR Minta Kapolri Tuntaskan Kasus Penembakan Paskibraka di Semarang

"Penyerang menembak tanpa pandang bulu pada jamaah yang berkumpul di tempat suci itu," kata gubernur setempat Mohammad-Hadi Imanieh.

Seorang saksi mengatakan kepada kantor berita negara IRNA bahwa dia mendengar tangisan wanita saat salat malam dimulai, dan bahwa penyerang memasuki masjid dan melepaskan tembakan.

Media Iran menerbitkan gambar dan rekaman video yang menunjukkan tubuh berlumuran darah ditutupi kain tergeletak di dalam masjid.

IRNA juga memperlihatkan gambar seorang anak laki-laki di atas tandu dan satu lagi seorang wanita menggendong seorang anak, dengan bekas darah yang berlumuran di tanah.

Kantor berita Fars mengatakan seorang wanita dan dua anak termasuk di antara mereka yang tewas.

Kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Mausoleum Shah Cheragh adalah rumah bagi makam Ahmad, saudara laki-laki Imam Reza, imam Syiah kedelapan, dan dianggap sebagai tempat paling suci di Iran selatan.

Presiden Iran Ebrahim Raisi bersumpah akan memberikan tanggapan yang keras terhadap serangan itu.

VIVA Militer: Presiden Republik Islam Iran, Ebrahim Raeisi

Photo :
  • thearabweekly.com

Dia juga mengutuk musuh-musuh Iran" yang berusaha untuk membagi barisan persatuan bangsa melalui kekerasan dan teror.

Serangan hari Rabu terjadi saat Iran diguncang oleh protes jalanan sejak kematian Mahsa Amini bulan lalu setelah dia ditangkap oleh polisi moral karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat republik Islam itu untuk wanita.

Puluhan orang, sebagian besar pengunjuk rasa tetapi ada juga anggota pasukan keamanan, tewas dalam kerusuhan tersebut. 

Televisi pemerintah melaporkan satu penangkapan atas serangan di masjid dan mengatakan bahwa penyerang adalah seorang teroris yang berafiliasi dengan kelompok takfiri.

Istilah takfiri di Iran dan di beberapa negara lain merujuk pada kelompok Islam Sunni radikal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya