PM Sunak Terlalu Kaya, Warga Inggris Tak Yakin Dia Bisa Rasakan Penderitaan Mereka
- AP Photo/Rajanish Kakade
VIVA Dunia – Saat bersiap membuat keputusan sulit untuk membendung krisis ekonomi Inggris, Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan dia akan selalu melindungi yang paling rentan.
Namun PM non-kulit putih pertama Inggris juga merupakan pemimpin terkaya yang pernah ada. Dia seorang mantan bankir yang pernah mengenakan sepatu Prada untuk mengunjungi lokasi konstruksi dan yang kekayaan keluarganya diperkirakan mencapai US$826 juta atau setara dengan Rp12,860 triliun.
Para kritikus mempertanyakan apakah Sunak dapat memahami keputusasaan yang dirasakan banyak orang di Inggris ketika ekonomi terhuyung-huyung di bawah beban gabungan COVID-19, Brexit, perang Ukraina dan kebijakan bumerang dari mantan PM Inggris Liz Truss yang telah mundur.
Sunak yang mulai menjabat pada Selasa, 25 Oktober 2022 sedang mempertimbangkan apakah akan memangkas pensiun negara dan tunjangan kesejahteraan untuk membantu memotong miliaran dari tagihan Departemen Keuangan.
Sementara itu, inflasi telah mencapai level tertinggi selama 40 tahun sebesar 10,1 persen dan biaya barang-barang sehari-hari telah naik lebih tinggi lagi seperti pasta sebesar 60 persen, teh sebesar 46 persen, roti sebesar 38 persen pada tahun lalu, menurut pemerintah.
Sekantong kentang goreng beku saat ini naik dari US$1,15 (Rp17,904) menjadi US$ 1,61 (25.066), sebotol susu dua liter naik dari US$1,35 (Rp21.018) menjadi US$1,76 (Rp27.402) hingga September 2022 lalu.
“Saya tidak berpikir anda bisa mengerti apa yang orang normal alami jika kekayaan Anda seperti 730 juta pound, itu gila,” kata Megan Hooper yang merupakan seorang pekerja kesehatan mental di London soal Rishi, dikutip dari AP, Kamis, 27 Oktober 2022.
“Anda tidak dapat memahami apa yang dialami oleh orang-orang yang hidup dengan 20 ribu dolar setahun.”
Hooper juga mengatakan kondisi ini membuatnya muak karena Sunak tidak berjanji untuk menjaga pensiun dan tunjangan tumbuh sejalan dengan inflasi ketika pemerintah menetapkan rencana pajak dan pengeluarannya pada 17 November.
"Saya hanya tidak benar-benar berpikir bahwa ada harapan, bahwa dia akan melakukan apa saja untuk membantu orang yang lebih miskin," katanya.
Sebagai PM, Sunak menghasilkan US$190.000 atau Rp2,958 miliar selama setahun, jumlah yang lima kali lipat dari gaji penuh waktu rata-rata di Inggris, tetapi hanya sebagian kecil dari kekayaannya.
Sebelum dia terpilih menjadi anggota Parlemen pada tahun 2015, Sunak bekerja untuk bank investasi Goldman Sachs dan sebagai manajer dana lindung nilai. Dia berhasil mengumpulkan kekayaan pribadi yang tidak diungkapkan.