5 Fakta Kepulauan Solomon, Negara yang Benci Indonesia Karena Papua Barat
- Google Maps
VIVA Dunia – Kepulauan Solomon adalah salah satu negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik bagian Selatan. Pulau Solomon ini terkenal dengan pantainya yang biru dan sangat indah, tidak heran jika negara yang berbatasan dengan Papua Nugini di sebelah timur ini sering dikunjungi oleh turis mancanegara lantaran memiliki keindahan pantainya.
Meski begitu, Kepulauan Solomon adalah salah satu negara yang benci Indonesia dan masih ada hubungannya dengan isu Papua Barat. Selain itu, negara tersebut juga mendesak PBB supaya melakukan penyelidikan. Mereka menganggap bahwa ada pelanggaran HAM di Papua Barat. Berikut ulasan selengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Tidak ada kasus positif corona
Virus Covid-19 telah memaksa banyak negara untuk melakukan lockdown dan menghadapi pandemi yang berkepanjangan. Selama ini, Indonesia telah menerapkan aturan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Ini berbeda dengan 0 kasus positif virus corona di Kepulauan Solomon. Seperti dikutip Al Jazeera, Kepulauan Solomon merupakan negara tanpa kasus positif corona sebelum 1 Juli 2020.
2. Keindahan laut
Siapa sangka Kepulauan Solomon memiliki begitu banyak tempat untuk berenang. Bagi pecinta satwa liar, dunia bawah laut Kepulauan Solomon menawarkan beragam spesies satwa liar bawah laut yang spektakuler, mulai dari pari manta, hiu karang, jack dan barakuda hingga ghost pipefish, kuda laut, nudibranch, dan kalajengking daun Spesies yang lebih kecil seperti ikan.
Berlibur di Kepulauan Solomon lebih dari sekadar menghabiskan waktu di bawah air. Sebagian besar kunjungan juga akan mencakup pengalaman budaya yang unik.
3. Kriminal
Wisatawan asing diperingatkan untuk berhati-hati saat menaiki kapal di Pelabuhan Honiara. Beberapa laporan mengatakan penjahat bersenjata mencuri barang-barang berharga. Peringatan ini dikeluarkan langsung oleh pemerintah Halomon agar wisatawan dapat mencegah terjadinya kecelakaan.
Sekitar 50 orang meninggal setiap tahun karena buaya air asin di laut. Disarankan agar wisatawan dipandu oleh pemandu saat memasuki air. Di kota kecil Honiara, anjing tidak terkendali dan berkeliaran tanpa pengawasan. Pengunjung diminta berhati-hati.
4. Punya banyak bahasa
Bahasa resmi pulau ini adalah bahasa Inggris. Namun, hanya 1-2% dari populasi yang berbicara bahasa tersebut dengan lancar. Itu karena Kepulauan Solomon memiliki 74 bahasa daerah. Dari bahasa tersebut, empat diklasifikasikan sebagai punah, sedangkan 70 lainnya mengandung berbagai pengaruh campuran, seperti bahasa Inggris dan bahasa dari negara-negara sekitarnya.
5. Etika Lokal
Kamu tidak perlu melakukan banyak penyesuaian saat mengunjungi pulau ini. Namun, trekking melintasi jalur gurun pasir atau pantai di dekat Honiara bisa datang dengan biaya yang tidak terduga.
Dalam hal berpakaian, wanita disarankan untuk berpakaian sederhana, tidak melanggar adat istiadat, dan menghormati budaya lokal. Homoseksualitas dilarang di sini, dan pelanggar dapat dipenjara.