Duet Kerja Sama Keamanan Jepang-Australia Makin Kuat

VIVA Dunia – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan mitranya dari Australia Anthony Albanese bertemu di Perth pada Sabtu untuk meningkatkan kerja sama keamanan antara kedua negara Asia-Pasifik di tengah meningkatnya ambisi China di kawasan itu.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Selama pembicaraan di ibu kota negara bagian Australia Barat itu, Kishida dan Albanese juga akan mengonfirmasi tentang perlunya pasokan sumber daya energi yang stabil dari Australia ke Jepang.

Jepang bergantung pada impor untuk lebih dari 90 persen kebutuhan energinya.

Presiden Prabowo Setuju Pemindahan Tahanan Terpidana Narkoba Bali Nine

Kishida melakukan kunjungan tiga hari ke Australia mulai Jumat (21/10).

Kishida dan Alba diperkirakan akan mengeluarkan deklarasi bersama yang menekankan pentingnya "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka", yakni sebuah visi yang diadvokasi oleh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Bursa Asia Kinclong Seiring Indeks Australia Cetak Rekor, Investor Nantikan Sederet Data Ekonomi

Menjelang perjalanan ke Perth, Kishida mengatakan kepada wartawan di bandara Haneda di Tokyo pada Jumat, "Bagi Jepang, Australia adalah negara penting yang dengannya kami berbagi nilai-nilai universal seperti kebebasan dan demokrasi serta kepentingan strategis ... dan bekerja sama dalam keamanan energi".

Jepang mengimpor gas alam, bijih besi dan sumber daya utama lainnya dari Australia.

Jepang menganggap Australia sebagai semi-sekutu, dan kedua negara tersebut merupakan bagian dari "Quad", yaitu kelompok Dialog Keamanan Empat Arah, yang juga melibatkan India dan Amerika Serikat.

Kerangka kerja empat arah itu juga terbentuk atas hasil usulan Shinzo Abe, yang ditembak mati pada awal Juli 2022.

Tokyo dan Canberra telah mempertimbangkan langkah-langkah untuk menerapkan perjanjian akses timbal balik bilateral yang ditandatangani pada Januari, yang bertujuan untuk memfasilitasi pengerahan pasukan militer di negara masing-masing untuk latihan bersama dan operasi bantuan.

Jepang belum pernah mencapai kesepakatan seperti itu dengan negara lain, selain Amerika Serikat.

Penegakan pakta tersebut akan berfungsi sebagai pijakan untuk operasi keamanan terpadu antara Jepang, Australia dan Amerika Serikat untuk mengantisipasi keadaan darurat di sekitar Taiwan.

China telah berusaha untuk meningkatkan keamanan dan pengaruh ekonominya di kawasan Indo-Pasifik. Upaya China itu sering dipandang oleh negara-negara Quad sebagai tantangan terhadap cetak biru "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".

Sementara Presiden Xi Jinping berulang kali menggambarkan Taiwan sebagai "kepentingan inti" yang harus dipersatukan kembali dengan China, bahkan melalui cara paksa jika perlu.

China juga telah berusaha meningkatkan pengaruhnya di negara-negara kepulauan Pasifik.

China menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada awal tahun ini, yang memuat pengaturan yang akan memungkinkan pengerahan polisi, personel militer, dan personel bersenjata China ke negara itu.

Kunjungan Kishida ke Australia adalah yang pertama oleh perdana menteri Jepang sejak 2018.

Dia telah merencanakan untuk mengunjungi Australia pada Januari, tetapi perjalanan itu dibatalkan akibat peningkatan wabah COVID-19.

Kishida menjadi perdana menteri Jepang pada Oktober 2021.

Albanese mengunjungi Jepang pada Mei segera setelah menjabat sebagai perdana menteri Australia.

Pada akhir September, ia juga melakukan perjalanan ke Tokyo untuk menghadiri pemakaman kenegaraan Shinzo Abe. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya