Mantan Menteri Italia Disorot Setelah Terima 20 Vodka Dari Putin
- Sky Sports
VIVA Dunia – Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi kini menjadi sorotan publik, pada Rabu, 19 Oktober 2022, atas persahabatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam sebuah rekaman, Berlusconi mendapatkan hadiah ulang tahun vodka dari pemimpin Rusia, dan mengungkapkan keprihatinannya tentang Ukraina yang dipersenjatai negara-negara Barat.
Hal itu mempermalukan sekutu koalisi Berlusconi, yang dipimpin oleh pemimpin sayap kanan Giorgia Meloni. Meloni sangat mendukung Ukraina, dan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Akan tetapi baik Berlusconi dan sekutu koalisinya yang lain, dan juga pemimpin Liga Matteo Salvini telah lama memiliki hubungan hangat dengan Moskow.
Pendukung veteran politik Berlusconi awalnya membantah laporan komentarnya soal Ukraina, sampai kantor berita Italia LaPresse merilis ekstrak rekaman tersebut. Melansir dari NDTV, Kamis, 20 Oktober 2022, Dalam videonya dia menjelaskan bagaimana bernostalgia soal hubungannya dengan Presiden Putin, yang menjadi teman lamanya.
"Sandera Meloni dari pro-Rusia," adalah berita utama di surat kabar La Repubblica pada hari Rabu, 19 Oktober 2022.
"Saya terhubung kembali dengan Presiden Putin untuk ulang tahun saya, dia mengirimi saya 20 botol vodka dan surat yang sangat baik," katanya.
"Saya membalasnya dengan sebotol Lambrusco (anggur merah) dan surat yang sama manisnya."
Seorang juru bicara Berlusconi, yang genap berusia 86 tahun bulan lalu, membantah dia telah menghidupkan kembali hubungan dengan Putin. Berlusconi telah memberi tahu anggota parlemen sebuah kisah lama yang berkaitan dengan hubungan pertemanannya dengan Putin.
Berlusconi dapat didengar menggambarkan keprihatinannya tentang pengiriman senjata dan uang tunai untuk mendukung Ukraina. Dia juga menggambarkan Putin sebagai orang yang damai, meskipun ini tidak termasuk dalam audio yang diterbitkan.
Berlusconi mengeluarkan pernyataan pers pada hari Rabu yang mengatakan bahwa posisi pribadinya dan partainya Forza Italia tidak menyimpang dari posisi pemerintah Italia (dan) Uni Eropa, baik pada krisis di Ukraina atau pada subyek utama lainnya dari internasional politik. Dia juga mengatakan akan mustahil untuk mencapai perdamaian jika hak-hak Ukraina tidak dilindungi secara memadai.
Seorang anggota parlemen senior Forza Italia, Alessandro Cattaneo, mengatakan pada hari Rabu bahwa komentar Berlusconi telah diambil di luar konteks. "Soundbites bisa disalin dan ditempel," tambahnya.