Kematian Seorang Anak 12 Tahun di Prancis Picu Pertikaian Politik

Warga Prancis menaruh bunga sebagai tanda turut berdukacita atas kematian Lola.
Sumber :
  • AFP/BBC.

VIVA Dunia – Kesedihan dan kemarahan mencuat di Prancis setelah pembunuhan seorang gadis 12 tahun yang ditemukan dibuang di kontainer plastik di Paris. Kemarahan juga telah berubah menjadi pertikaian politik atas status seorang migran yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus Aning yang Tega Mutilasi Ponakan Demi Harta Divonis Hukuman Mati

Mayat seorang anak perempuan bernama Lola ditemukan pada Jumat lalu, 14 Oktober 2022, di sebuah halaman di luar blok apartemen tempat dia tinggal. Melansir dari BBC, Rabu, 19 Oktober 2022, seorang wanita berusia 24 tahun telah ditahan karena dicurigai melakukan pembunuhan, pemerkosaan, serta tindakan penyiksaan.

Juga diketahui bahwa dia adalah seorang imigran Aljazair, yang berada di bawah perintah untuk meninggalkan Prancis.

Polisi Ungkap Peran Komplotan Pelaku Pembunuhan Pengemudi Ojek Pangkalan

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Photo :
  • Euronews

Tak lama penemuan mayat itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bertemu dengan orang tua gadis yang terbunuh di Istana lysée pada hari Selasa, 18 Oktober 2022. Macron menjanjikan dukungan penuhnya. Sementara itu, lawan politik di sayap kanan telah menuduh pemerintah mengecewakan keluarga dari Lola.

Polisi Tangkap Komplotan Pembunuh Ojek Pangkalan di Tangerang, Niat Begal Motor

Selama sesi animasi di Majelis Nasional, Marine Le Pen dari partai sayap kanan National Rally mengutuk kebijakan migrasi yang longgar. "Tersangka dalam tindakan biadab ini seharusnya tidak berada di negara kita, apa yang membuat anda akhirnya menghentikan imigrasi klandestin yang tidak terkendali ini?," ujarnya.

Perdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne, memintanya untuk menunjukkan sedikit kesopanan, dan menghormati rasa sakit orang tua dan ingatan soal Lola, dengan mengatakan, "Biarkan polisi dan pengadilan melakukan pekerjaan mereka."

Tubuh korban dipenuhi luka

Lola menghilang pada Jumat lalu saat perjalanan pulang dari sekolah di distrik ke-19 timur laut Paris. Menjelang sore, tubuhnya ditemukan di dalam kontainer beroda.

Pemeriksaan post-mortem menemukan dia menderita kegagalan kardiorespirasi dengan tanda-tanda sesak napas dan kompresi serviks. Luka juga ditemukan di wajah, punggung dan lehernya tetapi tidak menyebabkan kematiannya.

Karena ayahnya adalah penjaga gedung, dia segera mengambil video CCTV yang menunjukkan tersangka, Dahbia B, dengan putrinya di aula blok rumah susun pada Jumat sore. Seorang pria berusia 43 tahun dituduh membantu menyembunyikan tubuh gadis itu.

Ilustrasi/Mayat

Photo :
  • U-Report

Lawan politik pemerintah dengan cepat menyoroti status Dahbia B sebagai imigran gelap. Dia awalnya dihentikan di bandara Prancis pada 20 Agustus lalu karena izin tinggalnya telah habis. Kemudian dia telah memasuki Prancis secara legal sebagai mahasiswa enam tahun lalu.

Dahbia B disuruh meninggalkan wilayah Prancis dalam waktu satu bulan, di bawah perintah yang dikenal sebagai OQTF (obligation de quitter le territoire français). Meski beberapa perintah lebih ditegakkan, Dahbia B tidak memiliki catatan kriminal sehingga tidak ditahan.

Perintah OQTF terkenal karena hanya satu dari 10 orang yang diamati, dan orang Aljazair termasuk di antara negara yang dianggap paling mungkin menyalahgunakan sistem.

Menteri Dalam Negeri Prancis ,Gérald Darmanin, mengimbau politikus sayap kanan untuk merenungkan konsekuensi dari kata-kata mereka, setelah mantan kandidat presiden sayap kanan ric Zemmour menyebut kejahatan itu sebagai Francocide, atau pembunuhan orang Prancis.

Beberapa tokoh sayap kanan juga kritis terhadap pemerintah, dengan anggota parlemen Republik ric Pauget mengatakan kepada menteri kehakiman bahwa Lola kehilangan nyawanya, karena pemerintah tidak mengusir warga negara ini (Aljazair).

Misteri menyelimuti motif di balik pembunuhan itu dan pengacara tersangka telah mengutuk berbagai rumor yang beredar secara lokal. Jaksa Paris telah mengungkapkan bahwa ada gambar angka satu dan nol ditulis di bawah kaki korban, tetapi tidak menjelaskan alasannya.

Salah satu motif potensial yang dikutip oleh sumber yang dekat dengan penyelidikan adalah perselisihan antara tersangka utama dan ibu Lola. Dahbia B telah tinggal di gedung yang sama dengan saudara perempuannya, tetapi ketika dia meminta izin untuk masuk ke blok rusun, ibu Lola menolak.

Tersangka ditahan dalam isolasi di penjara Fresnes, selatan Paris. Laporan menunjukkan dia adalah korban kekerasan dalam rumah tangga beberapa tahun lalu dan dia akan menjalani pemeriksaan psikiatri.

Sebuah unjuk rasa sebagai penghormatan kepada Lola akan berlangsung pada Kamis, di mana beberapa politisi sayap kanan diperkirakan akan ambil bagian.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya