Thailand Keluarkan Peringatan Banjir Bandang
- The Star
VIVA Dunia – Pihak berwenang Thailand mengeluarkan peringatan banjir bandang untuk delapan provinsi di bagian Selatan pada 17 Oktober. Dilansir dari Channel News Asian, pemerintah memperkirakan hujan akan mengguyur lebih lebat pekan ini. Bahkan hampir 40 persen provinsi di Negri Gajah Putih masih tergenang air banjir.
Peringatan tersebut juga berlaku untuk Provinsi Phuket, di mana banjir bandang pada hari Minggu, 16 Oktober 2022. Banjir bandang juga sampai mengganggu transportasi lokal dan dan bisnis pariwisata di beberapa daerah.
Personel angkatan laut di kota utama Pulau Phuket terlihat mengevakuasi warga dengan membawa orang tua di punggung mereka melalui jalan-jalan air coklat setinggi lutut orang dewasa.
Banjir yang terjadi di Phuket juga mengganggu pelancong udara karena banyak dari mereka yang tertinggal penerbangan. Menurut Bangkok Post beberapa wisatawan tertinggal pesawat lantaran kemacetan lalu lintas di jalan menuju bandara akibat banjir, walaupun semua bandara memperpanjang layanan check-in di konter dari 20 menit hingga satu jam.
Bandara Phuket meminta para turis untuk berangkat ke bandara tiga sampai empat jam sebelum jadwal penerbangan. Lingkungan tua yang ada di pusat kota Phuket adalah salah satu yang paling parah terkena dampak banjir.
Di antara bangunan yang terendam adalah ruko tradisional Sino-Portugis di kota tua yang menjadi magnet bagi turis Thailand dan asing. Banjir juga melanda Simpang Thep-Kasattree-Thalang, Jalan Klang, dan Bundaran Jam Menara.
Hujan lebat dan badai tropis sejak bulan lalu menyebabkan banjir di 59 dari 77 provinsi di Thailand. Sebanyak 450.000 rumah terdampak seperti menurut informasi Kementerian Dalam Negeri. Banjir di Thailand bagian timur laut dan tengah – daerah pertanian utama mengakibatkan 107.200 hektar lahan pertanian rusak.
Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha telah menginstruksikan pihak berwenang di seluruh negeri untuk mengerahkan perahu dan kendaraan guna membantu menghubungkan kembali orang-orang yang terputus akibat banjir dan memberikan bala bantuan.
Kabinet pekan lalu telah menyisihkan anggaran 23 miliar baht (sekitar Rp9,3 triliun) untuk bantuan dan rehabilitasi banjir.