Kemlu Ungkap Proses Pemulangan Jenazah WNI Korban Penembakan di AS

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha
Sumber :
  • Zoom Meeting Kemlu RI

VIVA Dunia – Jenazah Novita Kurnia Putri, WNI yang meninggal dunia akibat penembakan di Amerika Serikat, akan dipulangkan bulan ini setelah sertifikat kematiannya diterbitkan oleh otoritas setempat.

“Dengan berbagai upaya yg telah dilakukan, alhamdulillah kita memperoleh informasi bahwa death certificate (sertifikat kematian—red) akan segera dikeluarkan tanggal 14 Oktober ini, setelah itu perlu sekitar satu minggu untuk proses pemulangan jenazah ke Indonesia,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam pengarahan media di Jakarta, Kamis.

Kemlu RI melalui Konsul Jenderal RI di Houston Andre Omer Siregar juga telah berkomunikasi dengan keluarga Novita di Semarang guna menyampaikan proses penanganan dan pemulangan jenazah perempuan yang meninggal dunia pada usia 25 tahun itu. “Kita doakan proses pemulangan jenazah ini berjalan dengan lancar,” ujar Judha.

Kunjungan ke AS, Prabowo Kenalkan Menlu Sugiono dan Seskab Mayor Teddy ke Joe Biden

WNI asal Semarang, Novita Kurnia Putri, korban penembakan di Texas, AS

Photo :

Profesor Politik Analisis Makna Penting di Balik Rute Perjalanan Luar Negeri Prabowo

Novita menjadi korban salah tembak di San Antonio,
Penyaluran Bansos Disetop Sementara Selama Pilkada 2024, Ini Respons Pemprov Jakarta
Texas. Rumah suami Novita yang merupakan warga AS, Robert Brazil, ditembaki ratusan peluru oleh dua orang remaja yang masing-masing berusia 14 tahun dan 15 tahun.

Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan duka cita kepada keluarga Novita. Dia mengatakan sejak kejadian pada 4 Oktober 2022, KJRI Houston sudah berkomunikasi dengan otoritas setempat, Departemen Luar Negeri AS, dan keluarga korban.

Retno mengatakan bahwa otoritas hukum di AS akan melakukan investigasi terkait kejadian salah tembak oleh dua remaja yang menewaskan Novita.

Dia juga berharap proses hukum berjalan seadil-adilnya oleh otoritas AS dalam mengusut tewasnya Novita.