Mentalitas Perang Dingin Ancaman Terbesar Stabilitas Dunia, Kata China

Petugas medis di jalanan Kiev usai dihantam serangan Rusia
Sumber :
  • AP Photo/Roman Hrytsyna

VIVA Dunia – Meski era Perang Dingin telah berakhir lebih dari 30 tahun yang lalu, namun mentalitas Perang Dingin tersebut ternyata masih menjadi ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas dunia pada saat ini, kata Li Song, Duta Besar China untuk Urusan Perlucutan Senjata, Senin

China's Natuna Aggression Challenges Indonesia's Defense Diplomacy

Saat ini, tutur Li dalam sebuah pernyataan saat debat umum Komite Pertama Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-77, struktur keamanan global serta mekanisme kontrol senjata, perlucutan, dan nonproliferasi internasional tengah menghadapi tantangan terberat sejak berakhirnya Perang Dingin.

Beberapa negara tertentu yang didorong mentalitas Perang Dingin terus-menerus berupaya memicu persaingan dan konfrontasi di antara negara-negara besar, memperkuat blok militer mereka, dan dengan sengaja memprovokasi serta memperuncing perselisihan, ungkapnya.

Sebagian Kota Besar di Indonesia Diprakirakan Turun Hujan, Ini Daftarnya

"Kebijakan semacam itu telah secara serius merusak rasa saling percaya di antara negara-negara besar, membahayakan keseimbangan dan stabilitas strategis global, serta menghambat proses perlucutan dan kontrol senjata internasional," demikian Li. (Ant/Antara)


 

DFSK dan Honda Bikin Pabrik Bareng Buat Produksi Mobil Listrik
Ilustrasi Kotak Suara

KPUD Jakarta Sebut Suara Suara yang Rusak dan Kurang Ada 51 Ribu Lembar

KPU DKI Jakarta, kata Nelvia Gustina, melakukan komunikasi dengan pihak penyedia agar dapat memenuhi kebutuhan surat suara rusak dan kurang maksimal pada 6 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024