Penembakan Massal Penitipan Anak, Thailand Perketat Kepemilikan Senpi
- AP Photo/Sakchai Lalit
VIVA Dunia – Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha pada Senin, 10 Oktober 2022 telah memerintahkan lembaga penegak hukum untuk memperketat aturan kepemilikan senjata api (senpi). Selain itu juga memerintahkan menindak tegas penggunaan narkoba, menyusul pembunuhan massal oleh seorang mantan polisi di sebuah pusat penitipan anak.
Melansir dari The Sundaily, Selasa, 11 Oktober 2022, sebanyak 36 orang termasuk 24 anak-anak tewas pada pekan lalu oleh seorang mantan polisi yang kemudian bunuh diri di Uthai Sawan, sebuah kota 500 km (310 mil) timur laut Bangkok.
Prayuth telah menginstruksikan pihak berwenang untuk secara proaktif mencari dan menguji penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan pejabat dan masyarakat dan meningkatkan perawatan bagi para pecandu, kata juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri dalam sebuah pernyataan.
Perdana menteri telah memerintahkan pencatat pemerintah untuk mencabut lisensi senjata dari pemilik terdaftar yang dilaporkan mengancam masyarakat dan menciptakan kekacauan atau menyebabkan kerusuhan, kata Anucha
Pihak berwenang Thailand berencana untuk menarik senjata dari pejabat dan petugas polisi yang telah menyalahgunakan senjata api mereka atau berperilaku agresif saat bertugas.
Pemeriksaan kesehatan mental secara teratur juga akan diperlukan bagi pemohon dan pemegang lisensi senjata, kata Kepala Polisi Jenderal Polisi Damrongsak Kittprapas kepada wartawan.
Kepemilikan senjata di Thailand tergolong tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Senjata ilegal, yang banyak dibawa dari negara-negara yang dilanda perselisihan, adalah hal biasa.