Ledakan Jembatan Krimea Bikin Rusia Dendam Lebih Dalam Terhadap Ukraina
- japantimes.co.jp
VIVA Dunia – Gubernur Krimea mengatakan bahwa serangan di Jembatan Kerch telah memicu upaya balas dendam dari pihak Rusia. Jalan dan jembatan rel sepanjang 12 mil, yang membentang antara Rusia dan Krimea, hancur setelah ledakan truk yang kuat pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
Melansir dari Sky News, Senin, 10 Oktober 2022, ledakan itu menandai bukan hanya memukul rantai logistik, tetapi juga simbolis ke Rusia. Jembatan tersebut tidak hanya penting untuk menopang jalur pasokan militer Rusia di Ukraina selatan, tetapi juga merupakan simbol yang mengesankan dari aneksasi Moskow atas semenanjung itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri yang memimpin pembukaan jembatan senilai £3,5 miliar atau setara dengan Rp59, 297 triliun, yang merupakan jembatan terpanjang di Eropa, pada tahun 2018.
Berbicara tentang ledakan itu, Gubernur Rusia Krimea, Sergei Aksyonov, mengatakan kepada wartawan bahwa, "Situasinya dapat dikelola, ini tidak menyenangkan, tetapi tidak fatal."
Dia juga memperingatkan bahwa akibat ledakan tersebut, emosi Rusia memuncak dan ada keinginan untuk membalas dendam. Selain itu, tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan tiga orang itu.