Kereta Api Jerman Disabotase, Rusia Dituduh Sebagai Dalangnya
- Pixabay.
VIVA Dunia – Polisi Jerman pada Minggu, 9 Oktober 2022, menyelidiki tindakan sabotase pada infrastruktur kereta api negara itu, dengan beberapa pejabat menuding Rusia sebagai pelakunya, setelah ledakan pipa Nord Stream.
Kabel komunikasi penting terputus di dua lokasi pada hari Sabtu, dan memaksa layanan kereta api di wilayah utara dihentikan selama tiga jam dan menyebabkan kekacauan perjalanan bagi ribuan penumpang.
Operator kereta api Deutsche Bahn menyalahkan gangguan perjalanan pada sabotase. Sementara Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing berbicara tentang adanya tindakan yang ditargetkan dan disengaja.
Harian terlaris Jerman, Bild, mengutip dokumen internal dari Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman (BKA) yang mengatakan bahwa insiden itu adalah tindakan sabotase yang diperintahkan oleh suatu negara. Dokumen itu juga menunjuk ke TKP yang terpisah jauh, di mana kabel-kabel terputus, di Herne di negara bagian Rhine-Westphalia Utara dan di Berlin di timur, sekitar 540 km jauhnya.
Melansir dari Channel News Asia, Senin, 10 Oktober 2022, BKA mencatat bahwa insiden itu terjadi tidak lama setelah ledakan bawah laut bulan lalu di pipa gas Nord Stream 1 dan 2 antara Jerman dan Rusia. Sabotase pipa lebih lanjut meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat, yang sudah memuncak selama perang Ukraina. Tetapi Moskow membantah terlibat dalam ledakan itu.
Anton Hofreiter, anggota parlemen Partai Hijau dan ketua komite urusan Eropa parlemen Jerman, mengatakan Rusia bisa jadi adalah dalang yang berada di balik gangguan kereta api itu.
"Untuk melakukan ini, anda harus memiliki pengetahuan yang sangat tepat tentang sistem radio kereta api. Pertanyaannya adalah apakah kita sedang menghadapi sabotase oleh kekuatan asing," kata Hofreiter kepada kelompok surat kabar Funke.
Mengingat bahwa kebocoran Nord Stream menunjuk ke Kremlin, kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Rusia juga bisa berada di balik serangan terhadap layanan kereta api itu, tambahnya. "Mungkin keduanya adalah tembakan peringatan karena kami mendukung Ukraina."
Polisi mengatakan penyelidikan atas insiden hari Sabtu itu masih terbuka lebar dan mereka belum secara terbuka menyebutkan tersangka. Menurut media lokal, pihak berwenang juga sedang menyelidiki apakah ekstremis sayap kiri bisa disalahkan.