Kuburan Massal dari Perang Tahun 1990 Ditemukan di Azerbaijan

Kuburan massal dari perang tahun 1990
Sumber :
  • Aljazeera

VIVA Dunia – Azerbaijan telah menemukan apa yang diklaimnya sebagai kuburan massal tentara mereka yang diduga dieksekusi oleh pasukan separatis Armenia selama perang tahun 1990-an atas wilayah Nagorno-Karabakh yang  hingga saat ini masih disengketakan.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Diketahui, Baku dan Yerevan telah berperang  sebanyak dua kali pada tahun 2020 dan pada tahun 1990-an atas wilayah pegunungan yang diperebutkan, yang merupakan daerah Azerbaijan tetapi berpenduduk Armenia.

“Sebuah kuburan massal prajurit Azerbaijan yang disiksa dan dieksekusi selama perang Karabakh pertama ditemukan di desa Edilli,” Hikmet Hajiyev, penasihat kebijakan luar negeri untuk Presiden Ilham Aliyev, mengatakan pada hari Rabu di Twitter.

Surat Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu Harus Dilaksanakan, Menurut Uni Eropa

VIVA Militer: Serangan militer Azerbaijan ke basis pasukan Armenia

Photo :
  • abcnews.go.com

Mengutip dari Aljazeera, Hikmet mengatakan 4.000 tentara dan warga sipil Azerbaijan masih hilang dari perang pada 1990-an. “Armenia menolak untuk mengungkapkan lokasi kuburan massal,” katanya.

Mahkamah Internasional Keluarkan Surat Perintah Tangkap Netanyahu atas Kejahatan Perang

Namig Efendiyev dari komisi negara untuk tawanan perang mengatakan bahwa 25 jenazah telah ditemukan sejak Februari di kuburan massal yang ditemukan. Baku membuat pengumuman itu beberapa hari setelah Armenia menuduh pasukan Azerbaijan melakukan kejahatan perang selama bentrokan perbatasan yang mematikan bulan lalu.

Pada bulan September, setidaknya 286 orang tewas di kedua belah pihak sebelum gencatan senjata yang ditengahi AS mengakhiri bentrokan terburuk sejak perang tetangga tahun 2020.

Kemudian, kementerian luar negeri Armenia mengatakan, “Banyak video yang secara teratur diunggah oleh orang Azerbaijan di media sosial menunjukkan kejahatan perang,” termasuk pembunuhan di luar proses hukum dan penyiksaan terhadap tawanan perang Armenia dan penodaan mayat.

Perlu diketahui, perang enam minggu pada tahun 2020 menewaskan lebih dari 6.500 tentara dari kedua belah pihak dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.

Di bawah kesepakatan itu, Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah di Nagorno-Karabakh yang telah dikuasainya selama beberapa dekade, dan Moskow mengerahkan sekitar 2.000 penjaga perdamaian Rusia untuk mengawasi gencatan senjata yang rapuh.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Armenia di perbatasan Azerbaijan

Photo :
  • massispost.com

Dengan Moskow semakin terisolasi di panggung dunia sejak invasi Februari ke Ukraina, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengambil peran utama dalam menengahi proses normalisasi Armenia-Azerbaijan

Pada Minggu, 2 oktober 2022, para menteri luar negeri kedua negara bertemu di Jenewa, di mana mereka mulai menyusun teks perjanjian damai di masa depan. Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, separatis etnis Armenia di Nagorno-Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan. Konflik berikutnya menewaskan sekitar 30.000 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya