Tentara Cadangan Rusia Diutus ke Medan Tempur Hanya Latihan 2 Hari

Penampakan tentara Rusia saat latihan militer di wilayah Georgia
Sumber :
  • AP Photo/Seiran Baroyan

VIVA Dunia – Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa para pria Rusia yang direkrut untuk berperang di Ukraina dipaksa ke garis depan tanpa persiapan.

Bertemu Presiden Italia, Abbas Serukan Penarikan Penuh Israel agar Palestina Kendalikan Gaza

Perviy Otdel mengatakan melalui Telegram, pada Rabu, 28 September 2022 bahwa pihak berwenang Rusia secara ilegal membawa militernya ke zona perang di Ukraina tanpa latihan atau pemeriksaan medis.

Laporan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian dugaan kekacauan dari perintah Presiden Rusia Vladimir Putin, pekan lalu untuk mulai memanggil pasukan cadangan dalam upaya menopang invasinya ke Ukraina.

Utusan Khusus Trum Jamin Konflik Ukraina Selesai Dalam Waktu Dekat

Menurut unggahan Perviy Otdel, Rusia telah mulai menerapkan wajib militer secara paksa bagi laki-laki. Mereka juga dipaksa untuk menulis laporan yang menyatakan bahwa mereka siap untuk berperang dalam operasi militer khusus Rusia, meskipun hanya menerima pelatihan militer singkat selama dua hari.


Kelompok hak asasi manusia itu juga mengatakan telah menerima informasi bahwa pasukan Rusia yang dimobilisasi belum diberikan dukungan keuangan yang dijanjikan.

Ahli Rudal Rusia Tewas Dibunuh, Pelakunya Diduga Intelijen Ukraina


Seorang warga Rusia yang baru-baru ini dimobilisasi mengatakan dalam sebuah video yang diunggah ke Telegram oleh Perviy Otdel bahwa tentara baru telah dikirim langsung ke Kherson, sebuah wilayah yang menjadi target serangan balasan Ukraina, tanpa pelatihan apa pun.

"Kami secara resmi diberitahu bahwa tidak akan ada pelatihan sebelum kami dikirim ke zona perang," kata tentara Rusia yang dimobilisasi, dikutip dari Newsweek, Kamis, 29 September 2022.


Setelah Putin mengeluarkan dekritnya yang memobilisasi 300.000 tentara cadangan, orang-orang Rusia bergegas meninggalkan negara itu. Yang lainnya telah memprotes dengan lebih dari 140.000 menandatangani petisi menentang perintah tersebut.  

Laporan juga muncul bahwa orang Rusia berusia 60 tahunan tetap harus menjalankan wajib militer. Sementara yang lain diberi senjata berkarat atau menghadapi hukuman dari pemerintah Moskow jika mengeluh.


 

VIVA Militer: Tank Tempur Utama (MBT) militer Ukraina

Utusan Khusus Trump Yakin Konflik Rusia-Ukraina Tuntas Hanya dalam Beberapa Bulan

Utusan khusus presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk Ukraina dan Rusia mengatakan konflik di Ukraina dapat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan.

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2024