Sebanyak 98 Ribu Warga Rusia 'Kabur' ke Kazakhstan
- Vladimir Tretyakov/NUR.KZ via AP.
VIVA Dunia – Sekitar 98.000 warga Rusia telah 'melarikan diri' ke Kazakhstan dalam seminggu sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan mobilisasi sebagian pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina, kata pejabat Kazakh Selasa 27 September 2022. Banyak pemuda Rusia berusaha menghindari panggilan itu dan berusaha keluar dari negaranya melalui darat dan udara ke negara-negara tetangga.
Kazakhstan dan Georgia, keduanya bagian dari bekas Uni Soviet, tampaknya menjadi tujuan paling populer bagi mereka yang menyeberang dengan mobil, sepeda, atau berjalan kaki. Mereka yang memiliki visa untuk Finlandia atau Norwegia juga telah datang melalui darat. Tiket pesawat ke luar negeri dengan cepat ludes terjual meski harganya mahal.
Menteri Dalam Negeri Kazakhstan, Marat Akhmetzhanov, mengatakan pihak berwenang tidak akan memulangkan mereka yang menghindari panggilan wajib militer, kecuali mereka berada dalam daftar buronan internasional untuk tuduhan kriminal.
Presiden Kazakh, Kassym-Jomart Tokayev, memerintahkan pemerintahnya untuk membantu warga Rusia memasuki negaranya “karena situasi tanpa harapan saat ini.”
“Kita harus menjaga mereka dan memastikan keselamatan mereka. Ini adalah masalah politik dan kemanusiaan. Saya menugaskan pemerintah untuk mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Tokayev, seraya menambahkan bahwa Kazakhstan akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia mengenai situasi tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sekitar 300.000 tentara cadangan dengan pengalaman pertempuran sebelumnya atau dinas militer lainnya yang akan dipanggil. Akan tetapi informasi yang beredar telah muncul dari berbagai wilayah Rusia bahwa perekrut mengumpulkan orang-orang di luar deskripsi itu.
Hal itu memicu ketakutan akan potensi perekrutan yang jauh lebih luas, dan memicu para pria Rusia berbondong-bondong ke bandara dan menyeberang perbatasan.