Harga Energi Mahal, Jutaan Warga Rela Tak Makan Demi Bayar Listrik

Ilustrasi biaya tagihan listrik.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Dunia – Hampir 11 juta orang di Inggris sekarang berada dalam kungkungan tagihan listrik yang melonjak, sementara lebih dari 5 juta orang Inggris rela tidak makan hanya untuk membayar tagihan listrik. Hal ini mengacu pada sebuah penelitian baru-baru ini.

Bahlil Sebut Subsidi BBM Bakal Disalurkan via BLT dan ke Barang, Begini Penjelasannya

Diperkirakan 20 persen orang dewasa Inggris, atau 10,9 juta orang, terjerat tagihan listrik rumah tangga, angka tersebut juga naik 3 juta sejak Maret, menurut laporan Money Advice Trust.

Angka-angka tersebut, berdasarkan survei Opinium terhadap 2.000 orang dewasa Inggris pada bulan Agustus. Survei ini menemukan 5,6 juta orang tidak memiliki makanan dalam tiga bulan terakhir sebagai akibat dari krisis biaya hidup.

Penerapan AI dalam Membantu Industri Energi Menuju Efisiensi dan Keberlanjutan

Tagihan listrik.

Photo :
  • The Guardian/Jacob King/PA.

Hal ini termasuk orang-orang Inggris yang melewatkan makan, makan sekali sehari atau tidak makan sama sekali pada beberapa hari untuk membayar tagihan listrik. Hampir 8 juta orang telah menjual barang pribadi atau rumah tangga mereka untuk membantu menutupi tagihan, menurut jajak pendapat.

MPR Ajak Kampus Bersinergi Selamatkan Lingkungan dan Wujudkan Udara Bebas Polusi

Joanna Elson, kepala eksekutif Money Advice Trust, mengatakan jaminan harga energi pemerintah telah meredakan ketakutan akan kenaikan tagihan di masa depan, tetapi jutaan kerusakan juga telah terjadi.

“Banyak rumah tangga sudah menghadapi pilihan yang tidak mungkin, seperti makan yang harus dilewati hanya untuk menyalakan lampu,” kata Elson, dikutip dari The Guardian, Jumat, 23 September 2022.

Harga energi menjadi tak terjangkau

Tegangan listrik.

Photo :
  • U-Report

Badan penelitian itu juga meminta pemerintah untuk menggunakan anggaran minggu ini untuk memberikan dukungan bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Mereka menemukan bahwa banyak rumah tangga memiliki sedikit atau tidak ada ruang gerak yang tersisa dalam tabungan mereka untuk mengatasi kenaikan harga.

Dikatakan bahwa 41 persen orang Inggris telah memotong semua pengeluaran yang tidak penting, angka ini naik tujuh poin persentase pada jajak pendapat pada Maret lalu.

Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga energi yang tinggi telah menjadi tidak terjangkau bagi jutaan orang. Selain itu, sekitar 10,7 juta orang Inggris melihat tagihan energi mereka naik menjadi £100 atau setara dengan Rp1,4 juta dalam sebulan sejak April.

Satu dari sembilan orang mengatakan mereka sudah menunggak energi, sementara jumlah yang sama mengatakan bahwa pemasok energi mereka telah meningkatkan pembayaran bulanan ke tingkat tertinggi, sehingga mereka tidak mampu membayarnya. Lonjakan biaya energi membuat lebih banyak orang meminjam uang untuk mencoba memenuhi kebutuhan hidup.

Badan itu juga memperkirakan bahwa lebih dari 15 juta orang Inggris harus menggunakan pinjaman untuk membayar kebutuhan pokok. Angka ini meningkat 2,1 juta sejak Maret 2022, sementara satu dari 10 orang harus meminjam uang dari keluarga atau teman mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya