Perubahan Usai Kematian Ratu Elizabeth II, dari Cokelat hingga Lagu

Ratu Elizabeth II
Sumber :
  • Eat This

VIVA Dunia – Kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022 mengubah banyak hal di Inggris. Tak hanya lagu kebangsaan, namun juga cokelat Cadburry. Cokelat Cadbury harus menghapus fitur kunci dari kemasannya setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Resep Cokelat Dubai yang Viral di Medsos, Dijamin Anti Gagal dan Rasanya Mirip dengan Aslinya

Ada 800 perusahaan makanan dan minuman yang mengalami perubahan desain usai penguasa Inggris tersebut tutup usia 96 tahun. Cokelat Cadburry adalah salah satunya seperti yang dilansir dari The Sun pada hari Jumat, 16 September 2022.

Cadbury akan dipaksa menghapus Royal Warrant dari produk yang telah menghiasi pembungkus merek tersebut sejak tahun 1955 silam. Dengan kata lain, lambang mendiang Ratu akan segera dilucuti dari kemasan ungu ikonisnya setelah hampir 70 tahun.

Kekalahan Timnas Indonesia dari China Diejek Suporter Bahrain, Hina Lagu Indonesia Raya

Secara keseluruhan, orang Inggris akan mengucapkan selamat tinggal pada singa Inggris, unicorn Skotlandia, dan perisai yang dibagi jadi empat bagian. Itu diikuti juga dengan kata-kata "dengan penunjukan Yang Mulia Ratu."

Royal Warrant merupakan dokumen yang memungkinkan perusahaan menggunakan lambang kerajaan pada produk dan pemasaran mereka. Tapi, surat perintah yang ada otomatis batal ketika Ratu meninggal. Bisnis harus menghapus lambang tersebut dan mengajukan permohonan kembali untuk segel persetujuan lain pada Raja Charles III. Mereka juga harus membuktikan bahwa rumah tangga kerajaan secara teratur menggunakan produk tersebut.

Ustaz Maulana Ungkap Tanda-Tanda Orang Meninggal, Terjadi Penurunan Posisi di Dua Area Wajah Ini

The Royal Warrant Holders Association (RWHA) mengatakan bahwa pelamar juga diminta untuk menunjukkan rencana aksi lingkungan. Mereka mengatakan perusahaan atau individu memiliki waktu dua tahun untuk menghentikan penggunaan Royal Arms.

"Di antara hal-hal lain, pelamar juga diminta menunjukkan bahwa mereka memiliki kebijakan dan rencana aksi lingkungan dan keberlanjutan yang sesuai."

Tak hanya cokelat Cadburry, botol saus tomat Heinz juga harus diganti namanya setelah kematian Ratu. Produk produsen itu telah memakai lambang kerajaan sejak 1951. Merek terkenal lainnya termasuk Coca-Cola, Weetabix, Twinings, Gordons Gin, Schweppes, dan Waitrose juga akan terpengaruh. Perusahaan mewah termasuk Cartier, Elizabeth Arden, Jaguar Land Rover, Hunter Wellies, dan Burberry juga akan menghadapi perubahan.

Sebelumnya, kematian Ratu Inggris Elizabeth II akan menggerakkan banyak perubahan di Kanada, negara anggota Persemakmuran yang baru saja kehilangan kepala negaranya setelah 70 tahun bertakhta. Perubahan tersebut akan mencakup paspor, sumpah seperti yang diucapkan oleh orang-orang yang memperoleh kewarganegaraan Kanada, serta gelar yang perlu diubah untuk merujuk pada raja baru, yaitu Raja Charles III.

Melansir Daily Mail, gambar Ratu pada mata uang dan lencana akan diganti dengan raja baru. Wajah Raja Charles III akan mulai muncul di koin dan uang kertas di Inggris dan di seluruh dunia. Wajah raja baru Inggris akan muncul di beberapa mata uang, termasuk bagian depan koin dolar Karibia Timur, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Semua perangko Inggris yang menampilkan kepala monarki, seperti koin, juga akan menghadapi perubahan serupa.

Lagu kebangsaan Inggris yang selama ini berjudul “God Save the Queen” menjadi “God Save the King”. Hal seperti ini sebelumnya juga pernah terjadi setelah kematian Raja George pada tahun 1952. Adanya perubahan lirik lagu kebangsaan Inggris itu menyusul perubahan takhta pimpinan Kerajaan Inggris yang kini dipegang Raja Charles III.

Untuk pertama kalinya sejak 1952, upacara kenegaraan hingga pertandingan klub olahraga nasional akan mengubah lirik dalam lagu kebangsaan. Melansir New York Times, lagu kebangsaan Inggris itu diciptakan pada abad ke-18. Awalnya, "God Save The King" adalah lagu patriotik yang pertama kali ditampilkan di depan umum di London pada 1745, yang kemudian dikenal sebagai lagu kebangsaan pada awal abad ke-19 untuk menghormati Raja George III.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya