Kolombia dan Venezuela Membuka Perbatasan Setelah Berdamai
- Aljazeera
VIVA Dunia – Presiden Kolombia dan Venezuela telah mengumumkan penerbangan komersial antara kedua negara akan kembali beroperasi, dan transportasi kargo akan diizinkan melintasi perbatasan bersama mereka pada 26 September 2022, setelah penutupan selama bertahun-tahun.
Dilansir dari Aljazeera, Pengumuman pada hari Jumat 16 September 2022 ini menandai kabar terbaru dari peningkatan kerja sama antara negara-negara tetangga sejak Presiden Kolombia sayap kiri Gustavo Petro menjabat pada Agustus 2022 dengan janji untuk membangun kembali hubungan formal dengan Venezuela.
Perbatasan bersama sepanjang 2.200 km antara Kolombia dan Venezuela saat ini terbuka untuk lalu lintas pejalan kaki, tetapi transportasi kargo terbatas.
"Kami mengkonfirmasi komitmen pemerintah untuk memulihkan hubungan persaudaraan," kata Petro di Twitter.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga mentweet bahwa "pertukaran dan kerja sama antara rakyat kita dimulai dengan langkah yang benar".
“Selain itu, kami akan melanjutkan penerbangan antara Caracas-Bogota dan Valencia-Bogota,” tambah Maduro.
Bulan lalu, kedua negara memulihkan hubungan diplomatik penuh setelah putus selama tiga tahun. Kedua negara kini telah menerima duta besar masing-masing, tetapi kedua kepala negara belum mengumumkan kunjungan kenegaraan.
Di bawah pendahulu sayap kanan Petro, Ivan Duque, Kolombia menolak untuk mengakui Maduro sebagai pemimpin Venezuela setelah pemilihannya kembali 2018, yang menurut Duque curang.
Duta Besar Kolombia tiba di Venezuela bulan lalu dan disambut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela Rander Pena Ramirez, yang men-tweet bahwa “ikatan sejarah kita memanggil kita untuk bekerja bersama demi kebahagiaan rakyat kita”.
Caracas memutuskan hubungan dengan Bogota pada 2019 setelah anggota oposisi Venezuela mencoba menyeberang dari wilayah Kolombia dengan truk yang memuat makanan dan obat-obatan.
Itu juga menutup perbatasan, mengatakan bantuan itu menutupi upaya kudeta oleh oposisi dengan dukungan dari Amerika Serikat. Kedutaan dan konsulat di kedua negara ditutup, dan penerbangan antar negara tetangga dihentikan.
Maduro telah memerintahkan penutupan titik perlintasan resmi pada 2015 setelah insiden selama operasi anti-penyelundupan di sepanjang perbatasan. Lalu lintas pejalan kaki akhirnya dilanjutkan, dan beberapa kargo terus bergerak melalui jembatan di utara.
Penutupan tersebut tidak mengakhiri pengangkutan berbagai barang, beberapa di antaranya melalui jalan tanah oleh kelompok bersenjata, ke Venezuela. Kelompok kriminal juga menggunakan jalan tersebut untuk operasi perdagangan manusia.