Pengacara AS Ungkap Kuatnya Bekingan Kerajaan Inggris di Kasus Andrew
- Andrew Milligan/Pool Photo via AP
VIVA Dunia – Salah satu pengacara Amerika Serikat (AS) Geoffrey Berman menuduh Pangeran Andrew yang terjerat kasus pelecehan seksual dan perdagangan seks mendapat bekingan dari Kerajaan Inggris. Hal itu kata dia jelas terjadi selama proses penyelidikan dan persidangan.
Pihak berwenang Inggris melindungi Pangeran Andrew dari jaksa AS yang menyelidiki hubungannya dengan pemodal dan pelaku seks Jeffrey Epstein, menurut sebuah buku yang baru diterbitkan oleh seorang mantan pengacara AS yang memimpin penyelidikan di New York (SDNY).
Melansir dari The Guardian, Kamis, 15 September 2022, tuduhan Berman tentang campur tangan politik di yurisdiksi paling bergengsi dalam hukum AS itu telah memicu berita tentang penyelidikan anak mendiang Ratu Elizabeth II itu.
Klaimnya tentang halangan dalam masalah Pangeran Andrew dan Epstein itu tentu dapat menyebabkan kekhawatiran di keluarga kerajaan yang sedang mengurusi upacara kematian dan pemakaman Ratu.
Sebelum mengambil bagian dalam upacara berkabung, Andrew jarang terlihat di depan umum sejak menyetujui penyelesaian jutaan $US dengan korban Epstein yang menuduh pangeran melakukan kekerasan seksual ketika dia masih berumur 17 tahun.
Namun, klaim tersebut justru dibantah keras oleh sang pangeran.
Berman mengatakan jaksa SDNY sangat ingin berbicara dengan Andrew tentang hubungannya dengan Epstein dan Ghislaine Maxwell, mantan pacar Epstein di New York, yang dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas tuduhan perdagangan seks.
Berman menulis bahwa Pangeran Andrew awalnya menyatakan secara terbuka akan bekerja sama dengan penyelidikan.
"Dan kami bermaksud memberinya kesempatan untuk menepati janjinya".
Berman mengatakan dia meminta timnya untuk menghubunginya pada November 2019, setelah Andrew memberikan wawancara yang panjang kepada BBC.com.
Dua jaksa New York menghabiskan sekitar dua minggu hanya untuk mencari tahu siapa pengacaranya, kata Berman.
“Kami mencoba menelepon Istana Buckingham dan mereka tidak membantu. Kami mencoba menghubungi atase Departemen Kehakiman dan departemen luar negeri tetapi tidak berhasil. Ketika kami akhirnya menemui pengacaranya, mereka tidak menjawab semua pertanyaan yang kami miliki."
Pengacara itu mengira bahwa Pangeran Andrew mendapat perlindungan dari seseorang atau dari kerajaan. Selain itu, dia juga mengatakan SDNY tidak tertarik dengan pernyataan tertulis dari sang pangeran.
"Bukan itu cara kami melakukan penyelidikan, bahkan untuk bangsawan Inggris," kata dia.
Sesuai dengan tuduhannya yang lain tentang campur tangan pemerintahan Trump di SDNY, Berman juga mengatakan orang yang memecatnya saat itu Jaksa Agung AS William Barr melihat kasus Epstein sebagai pion yang berguna dalam permainan politik dengan pemerintah Inggris.
Berman mengatakan pertukaran email tanpa akhir membuatnya jelas bahwa mereka mendapatkan masalah dari pengacara yang tidak ingin Pangeran berbicara tentang Epstein.
"Dia (Pangeran Andrew) tidak akan pernah duduk bersama kami (untuk menceritakan kasusnya) meskipun dia meyakinkan publik bahwa dia siap, mau dan mampu bekerja sama untuk mengungkap kasusnya," ujarnya.