Populasi Kristen Turun Drastis di AS, Kelompok Ini akan Mendominasi

Kebaktian Kebangunan Rohani Gereja Cornerstone di New York, AS
Sumber :
  • AP Photo/Carolyn Kaster

VIVA Dunia – Kekristenan dan populasi Kristen di Amerika Serikat (AS) selama bertahun-tahun menjadi perhatian dan hal penting dalam politik dan sosial negara itu. Namun riset baru menunjukkan hal tersebut tak akan lama lagi bertahan sebagai tren dalam isu politik sosial.

Gus Miftah Tolak Uang Ceramah Rp75 Juta karena Dianggap Terlalu Murah

Laporan riset terbaru yang dikeluarkan lembaga Pew Research Center (Pew) dan General Social Survey (GSS) pada Selasa, 13 September 2022 menunjukkan bahwa terjadi tren penurunan yang cukup tajam dalam hal populasi warga negara beragama Kristen. Demografi populasi Nasrani juga terus menunjukkan penurunan sejak tahun 1990-an.

Banyak warga AS yang sebelumnya Kristen atau orangtuanya Kristen kemudian tak lagi mempraktikkan agama tersebut dilansir dari CBS News. Kebanyakan usia dewasa di negara Abang Sam itu memilih menjadi atheis maupun agnostik atau sama sekali tak mengidentifikasi diri memeluk agama.

Ekonom AS Sebut Netanyahu Berada di Balik Penggulingan Rezim al-Assad di Suriah

Melihat Ragam Persiapan Perayaan Hari Natal

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Pada awal tahun 1990 hingga 90 persen orang di AS disebut masih menyebut diri beragama Kristen. Namun pada tahun 2020 melalui survei angkanya sudah hanya di 64 persen termasuk dalam populasi itu adalah anak-anak. Sementara yang tak mau mengakui beragama naik hingga 30 persen pada 2020 padahal pada 2007 baru 16 persen.

Kiamat Teknologi di Depan Mata

Sementara sisanya yakni sekitar 6 persen pada tahun 2020 terdiri dari Yudaisme, Islam, Hindu dan Buddha.

Prosesi di Dalam Gereja Vatikan

Photo :
  • VIVAnews/Azis Nurwahyudi

Pew dan GSS berkolaborasi dalam survei terbaru ini untuk menganalisis dampak dan kondisi masa depan jika angka tersebut terus turun atau berhenti termasuk dengan memperhatikan angka kelahiran, kematian dan migrasi ke AS. Namun penelitinya tak menganalisis apakah seseorang itu tidak mengaku Kristen namun mempraktikkan ritual agama dan tradisinya.

Melihat Ragam Persiapan Perayaan Hari Natal

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

"Berdasarkan tren dan kondisi masa depan maka tampaknya bahwa orang-orang yang mengaku diri sebagai atheis, agnostik dan tak mau jadi pemeluk apa pun akan menjadi kelompok paling besar di AS artinya kelompok yang tanpa agama," kata peneliti Pew Stephanie Kramer melalui cuitan di akun Twitter resmi Pew Research Center.

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Waspadai Perang Dagang Jilid II ala Trump, Sri Mulyani: Pasti Akan Berdampak Langsung ke Ekonomi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang mengantisipasi hambatan perdagangan global.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024